Amber Heard pernah dipolisikan lantaran melakukan penganiayaan terhadap kekasih wanitanya, Tasya van Ree.
Solopos.com, JAKARTA – Beberapa waktu lalu beredar foto-foto curhatan Amber Heard pada asisten Johnny Depp soal KDRT yang dilakukan oleh bosnya melalui pesan singkat. Tak berselang lama, muncul kabar tak sedap yang mengungkit masa lalu Amber.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Amber Heard sebelumnya diberitakan pernah dipolisikan karena melakukan kekerasan pada mantan kekasih 2009 lalu. Kini, sang mantan pun angkat bicara.
Amber dikabarkan telah dipolisikan karena diduga melakukan kekerasan pada sang mantan kekasih wanitanya, Tasya van Ree, ketika keduanya berada di bandara Seattle. Namun, menurut Tasya, yang berprofesi sebagai seorang fotografer, tudingan tersebut tidak benar.
“Pada 2009, Amber dituduh sebagai pelaku atas insiden yang disalahartikan dan dibesar-besarkan oleh dua individu yang punya posisi kuat. Aku ingat mereka sangat berlaku kurang menyenangkan ketika tahu kalau kami adalah pasangan dan bukan hanya teman, karena tampaknya dua orang tersebut adalah homophobic,” ungkap Tasya dalam surat pernyataan, seperti dikutip dari E! Online, Kamis (9/6/2016).
Setelah itu, pengadilan memutuskan untuk menghentikan kasus tersebut. Dalam surat pernyataannya, Tasya juga mengaku merasa kesal karena kesaksian Amber mengenai KDRT yang diduga dilakukan oleh Johnny Depp terus menerus dipertanyakan.
“Rasanya menyebalkan karena kesaksian Amber terus menerus dipertanyakan. Amber adalah seorang wanita yang cerdas, jujur dan cantik. Aku selalu menghormatinya. Kami berbagi lima tahun yang luar biasa bersama dan tetap dekat hingga saat ini,” tutupnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
