SOLOPOS.COM - Ilustrasi Rumah Sakit (Reuters)

Ilustrasi Rumah Sakit/Reuters

KULONPROGO-Pemerintah Kabupaten Kulonprogo, menargetkan Rumah Sakit (RS) Tipe D Sentolo mulai beroperasi pada Januari 2014.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo di Kulon Progo, Senin, mengatakan pada 2012 baru proses pembebasan lahan dan pembangun infrastruktur tahap pertama.

“Kami menargetkan Desember 2013, sudah selesai pembangunan tahap pertamanya. Sehingga Januari 2014 sudah operasional meski belum sempurna,” kata Hasto Senin (29/4).

Ia mengatakan, RS tipe D Sentolo dibangun di tanah kas Desa Banguncipto, Kecamatan Sentolo, dengan luas lahan 6.500 meter persegi. Selain itu, Pemkab akan membangun autis center dengan lahan seluas 6.000 meter.

Sebelumnya, Hasto mengatakan latar belakang dibangunnya RS tipe D Sentolo untuk mengantisipasi banyaknya pasien di RSUD Wates yang tidak dapat ditampung. Rencananya, RS Sentolo itu akan dilengkapi 100 tempat tidur.

Selain itu, ia mengatakan rumah sakit tersebut akan diarahkan sebagai rumah sakit tanpa kelas, mengantisipasi pelaksanaan aturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Sistemnya, setiap pasien yang dirawat akan mendapatkan layanan kelas I tapi dengan harga kelas III.

“Dengan adanya aturan tanpa kelas ini, semua pasien bisa diperlakukan sama oleh para tenaga medis. Tidak ada yang diprioritaskan,” kata Hasto.

Dia mengatakan, ke depan rumah sakit ini juga akan dikembangkan sebagai pusat pengobatan kanker. Sebab, selama ini pelayanan pengobatan kanker di DIY tidak cukup memadai. Sehingga dengan pengembangan ini dapat melayani penderita kanker di DIY dan Jateng Selatan.

“Posisi rumah sakit juga akan terhubung dengan pusat tumbuh kembang dan pusat autis yang rencananya bakal dibangun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tenaga medisnya nanti mengoptimalkan yang ada dirumah sakit dan puskesmas di Kulon Progo,” katanya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kulon Progo Agus Langgeng Basuki mengatakan pemkab sudah mengalokasikan anggaran Rp6 miliar untuk pembangunan tahap awal. Secara keseluruhan, pembangunan rumah sakit tanpa kelas itu membutuhkan anggaran hingga Rp20 miliar.

Selain itu, Kementerian Kesehatan memberikan batuan sebesar Rp10 miliar dalam bentuk peralatan medis.

“Ini proyek secara bertahap mengantisipasi jika dana bantuan di luar APBD Kulon Progo tidak segera turun. Kami juga mengajukan anggaran ke Pemda DIY Rp20 miliar,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya