SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan pasien virus corona. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Solo bertambah. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menjadikan rumah sakit tersebut sebagai lini kedua.

Perinciannya, RSUD Ngipang Kota Solo, RSU PKU Muhammadiyah, RS Kasih Ibu Solo, RS dr. Oen Kandangsapi, dan RST Slamet Riyadi Solo. Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan Surat Keputusan (SK) terkait rumah sakit rujukan lini kedua itu telah diterimanya, Sabtu (21/3/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Yeay! Jateng Bakal Dapat Bantuan Masker N95 dari China

“Iya benar, namun lini pertama tetap RSUD dr. Moewardi,” kata dia, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu malam.

Rudy, sapaan akrabnya, mengatakan RSUD Ngipang menyiapkan empat ruang isolasi. Rumah sakit tersebut menjadi alternatif kedua saat ruang isolasi di rumah sakit rujukan pertama sudah penuh.

Ihwal rapid test yang akan digelontorkan di Kota Solo, Rudy mengaku belum mendapat informasi. Sepanjang yang diketahuinya, penjadwalan dilakukan oleh Provinsi.

3 Dokter Perawat Pasien Corona Indonesia Meninggal, Ini Datanya

Direktur Utama RS Dr. Oen Kandangsapi Solo, dr. William Tanoyo, mengaku sudah menerima SK Gubernur terkait rumah sakit rujukan lini kedua untuk Covid-19.

“Kami sudah menerima SK, ini merupakan kelanjutan dari pertemuan di Semarang beberapa waktu lalu,” ucap Wiliam, Sabtu.

Rumah sakit menyiapkan empat ruang isolasi dengan 20-an tim penanganan. Seluruhnya sudah menjalani simulasi mulai dari menerima pasien suspect Corona dari pintu masuk Unit Gawat Darurat (UGD).

Dokter Pasien Corona di Jateng Curhat Berderai Air Mata ke Ganjar

Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Solo

“Ruang kami terbatas, jadi hanya mampu menyiapkan empat ruang isolasi di satu tempat. Karena kalau dipencar bakal memungkinkan orang yang terpapar lebih banyak. Begitu pula tim penanganan,” jelasnya.

Petugas UGD yang menerima dibekali alat pelindung diri (APD) lengkap, kemudian bergeser ke petugas rawat inap dengan APD standar yang lebih lengkap. Hal itu dikarenakan petugas rawat inap akan lebih banyak berinteraksi.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah, dr. Yulianto Prabowo, mengatakan kapasitas ruang isolasi di RSUD dr. Moewardi berjumlah delapan. Rumah sakit lini kedua bisa digunakan untuk merawat saat rumah sakit rujukan pertama penuh.

Positif Corona, Lorenzo Sanz Mantan Presiden Real Madrid Meninggal

“Yang lini pertama di Jateng 13, lini kedua 45. Kalau dijumlah 57. Semua bisa melakukan perawatan pasien PDP [pasien dalam pengawasan] maupun terkonfirmasi positif Corona. Di luar itu banyak RS yang bisa merawat sementara atau melakukan deteksi dini,” ucapnya.

Apabila pemeriksaan sudah mengarah pada PDP atau suspect maka bisa dirujuk pada RS lini kedua atau lini pertama.

Yulianto menyampaikan rumah sakit di Jateng berjumlah 298 unit. Dari jumlah itu, 12 rumah sakit menjadi rujukan dengan Surat Keputusan (SK) Menteri Kesehatan. Sedangkan rumah sakit lini kedua ditetapkan lewat SK Gubernur.

Dokter Bingung Obati Aktor FTV Detri Warmanto Positif Corona, Kenapa?

Sisanya, bisa ditentukan lewat SK bupati/walikota dimana rumah sakit itu berlokasi. “Semua akan menjadi jaringan, jaringan ini bisa melakukan perawatan bagi pasien Covid-19. Dan pembiayaannya ditanggung pemerintah,” tandasnya.

Sementara, berdasarkan pantauan Solopos.com pada laman https://corona.jatengprov.go.id/, Minggu (21/3) sekitar pukul 08.30 WIB, jumlah PDP yang dirawat di RSUD Moewardi berjumlah 13 orang, dengan pasien terkonfirmasi positif Corona tiga orang. Selain itu, RS dr. Oen Kandang Sapi merawat satu PDP. Sehingga total PDP di Kota Solo berjumlah 14 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya