SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI — Jumlah rumah yang rusak akibat hujan disertai angin di lereng Gunung Merapi, Desa Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali, Selasa (4/12/2018), berdasarkan pendataan terakhir mencapai 138 unit.

Hampir semua rumah yang terdampak bencana mengalami kerusakan pada atap dengan intensitas ringan hingga berat. Hanya satu rumah yang longsor.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sebelumnya diberitakan, hingga Selasa sore belasan atap rumah di desa tersebut mengalami kerusakan akibat hujan disertai angin tersebut.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, rumah di Samiran yang atapnya rusak berada di Dukuh Kuncen sebanyak 20 unit dengan perincian satu unit rusak berat, 11 rumah rusak sedang, dan delapan rumah rusak ringan.

Di Dukuh Pentongan, rumah yang atapnya rusak ada 25 unit dengan intensitas ringan. Di Dukuh Pojok 56 rumah juga atapnya rusak dengan perincian 18 rusak berat, 20 rusak sedang, dan selebihnya rusak ringan.

Di Dukuh Plalangan, 24 rumah mengalami kerusakan atap terdiri atas tujuh rumah rusak berat, 10 rumah rusak sedang, dan selebihnya rusak ringan.

Sementara itu, di Dukuh Teraglsruni, 12 unit rumah atapnya rusak ringan dan satu rumah rusak berat karena temboknya roboh akibat terkena fondasi tetangga yang longsor.

Kepala BPBD Boyolali Bambang Sinungharjo mengatakan rumah terdampak hujan disertai angin yang masuk dalam kategori berat adalah yang genting atapnya rusak lebih dari 2.000 keping, rusak sedang antara 500-2.000 keping, dan ringan kurang dari 500 keping.

Terkait bencana alam tersebut, selain mengerahkan anggota tim untuk membantu membersihkan lokasi bersama warga, sukarelawan, TNI dan Polri, BPBD juga mengirimkan bantuan logistik untuk para korban.

“Kami akan ke lokasi untuk menyerahkan bantuan bagi sebagian korban,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kecamatan Selo, Rabu.

Siang itu Sinung didampingi Kasi Kedaruratan Purwanto, Komandan SAR BPBD Fajar Kurniawan, dan anggota tim reaksi cepat (TRC) BPBD, sukarelawan Jalin Merapi Mujiyanto.

Sementara itu, berdasarkan pantauan di beberapa lokasi bencana, warga masyarakat bersama TNI, Polri, dan sukarelawan bergotong royong membersihkan dan memperbaiki atap rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan.

Sementara itu, bencana alam di Boyolali ini menarik perhatian Dirjen Penyediaan Perumahan pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Rubiyo. Dia datang ke Boyolali untuk meninjau beberapa rumah terdampak bencana tersebut.

“Kami sudah sudah meminta pemerintah desa setempat mendata rumah-rumah yang rusak sesuai intensitasnya. Rehab atau perbaikan terhadap rumah yang rusak itu nanti akan ada dinas terkait atau kementerian terkait yang menanganinya,” kata dia di Dukuh Tegalsruni.

Sementara itu, anggota DPR asal daerah pemilihan (dapil) V Jawa Tengah Endang Srikarti Handayani juga meninjau ke beberapa lokasi bencana dan memberikan bantuan logistik kepada para korban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya