SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, KLATEN</strong> — Legiman yang akrab disapa Mbah Legi membuat heboh warga Dukuh Dipan, Desa Troketon, Kecamatan Pedan, <a title="Kisah Unik: Tradisi Pernikahan Ratusan Tahun Hidup Lagi di Klaten" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180716/493/928113/kisah-unik-tradisi-pernikahan-ratusan-tahun-hidup-lagi-di-klaten">Klaten</a>. Pria yang diperkirakan berusia 90 tahun itu menimbun uang receh hingga memenuhi lantai ruangan tempat tinggalnya.</p><p>Hal itu diketahui warga saat mereka bergotong royong membongkar rumah Mbah Legi yang berdiri di tanah kas desa, Minggu (22/7/2018). Sesuai kesepakatan warga, di tanah kas desa di Dukuh Dipan, RT 003/RW 002, Desa Troketon, itu bakal didirikan balai pertemuan RW serta gudang perkakas.</p><p>Warga juga berencana membuatkan ruangan untuk tempat tinggal Mbah Legi. Saat membongkar rumah Mbah Legi, warga terkejut melihat banyak uang berserakan di dalam bangunan permanen berukuran 3 meter x 4 meter tersebut. Nyaris seluruh lantai ruangan penuh uang logam dan kertas.</p><p>Uang logam dikumpulkan dalam beragam wadah seperti ember cat ukuran 25 kg, kotak, dan jeriken. Sementara uang kertas disimpan dalam lima karung berukuran 15 kg. Warga juga <a title="KISAH UNIK : Ditinggal Dalam Kondisi Terbalik, Motor Ini Hebohkan Netizen Klaten" href="http://soloraya.solopos.com/read/20171114/493/868903/kisah-unik-ditinggal-dalam-kondisi-terbalik-motor-ini-hebohkan-netizen-klaten">menemukan </a>&nbsp;uang dalam saku pakaian yang berserakan di seluruh ruangan.</p><p>Warga lantas mengumpulkan uang-uang itu. Ketua RT 003 Dukuh Dipan, Dwi Wiranto, 41, mengatakan ada beragam pecahan uang yang disimpan di rumah Mbah Legi mulai dari uang kertas Rp100.000 hingga uang logam Rp500.</p><p>Ada pula pecahan uang yang kini sudah tak berlaku seperti Rp5, uang logam Rp100 bergambar gunung, uang kertas Rp100 bergambar kapal layar, dan uang kertas Rp5.000 bergambar Danau Toba.</p><p>&ldquo;Ada yang sudah rusak pula uang-uangnya. Yang rusak itu dikumpulkan dalam dua kantong plastik,&rdquo; kata Dwi yang akrab disapa Doso saat ditemui wartawan di rumahnya, Rabu (25/7/2018) malam.</p><p>Sekitar 50 orang lalu bergotong royong menghitung sekaligus memisahkan uang yang masih laku. Namun, hingga pukul 14.00 WIB penghitungan uang tak kunjung kelar hingga dilanjutkan saat malam mulai pukul 20.00 WIB dan selesai sekitar pukul 22.30 WIB.</p><p>Dari hasil penghitungan, uang yang tersimpan di rumah Mbah Legi mencapai Rp14,5 juta. Selain uang, warga juga menemukan <a title="KISAH UNIK : Sapi Kurban Berkeliaran di Toko Klaten, Pengunjung Panik Berhamburan Keluar" href="http://news.solopos.com/read/20170831/496/847751/kisah-unik-sapi-kurban-berkeliaran-di-toko-klaten-pengunjung-panik-berhamburan-keluar">perhiasan </a>&nbsp;yang diperkirakan seberat 15 gram. Jenis perhiasan beragam mulai dari kalung, cincin, gelang, serta anting-anting.</p><p>&ldquo;Kami juga tidak tahu bagaimana Mbah Legi bisa memiliki emas. Kemungkinan ia membeli karena ditemukan surat dari toko emas itu atas nama Legi,&rdquo; kata Doso.</p><p><br /><br /></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya