SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN — Rumah penjaga sekaligus kantin SMPN 1 Gesi, Sragen, hangus dilalap si jago merah, Senin (22/10/2018) pukul 14.30 WIB.

Api diduga dari kompor yang dinyalakan untuk memasak air kemudian ditinggal pergi tanpa dimatikan. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu tetapi kondisi rumah itu hangus total dengan kerugian mencapai puluhan jutaan rupiah.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala SMPN 1 Gesi, Sragen, Sunarto, saat dihubungi Solopos.com, Senin sore, mengatakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen Suwardi bersama Kapolsek Gesi Iptu Teguh Purwoko sudah datang ke lokasi untuk mendata kerugian dan pemeriksaan.

“Awalnya istri penjaga sekolah, Ny. Triyono, memasak air. Air itu rencananya untuk memandikan anaknya yang masih bayi, baru tiga pekan. Saat ditinggal beberapa saat, tiba-tiba muncul kobaran api yang melalap sebagian rumah,” ujarnya.

Sunarto menyampaikan kobaran api yang melalap rumah penjaga sekolah itu nyaris merembet ke bangunan sekolah. Namun petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api. “Api tidak merembet ke bangunan sekolah,” ujarnya.

Kepala Desa Blangu, Gesi, Sragen, Danang Wijaya, yang saat itu ikut melihat aktivitas petugas di lokasi kebakaran menambahkan saat ledakan tabung gas itu, istri penjaga sekolah sedang menggendong bayinya di luar rumah.

Sementara itu, Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman melalui Kapolsek Gesi Iptu Teguh Purwoko menyampaikan tim Polsek masih mengidentifikasi dampak kebakaran. Dia mengatakan ada 2-3 unit mobil pemadam kebakaran yang datang memadamkan api.

Dia menyampaikan sumber api berasal dari api kompor saat digunakan untuk memasak air.

“Pemilik kantin itu memasak air lalu ditinggal. Api mengenai dinding yang terbuat dari papan yang sudah lapuk. Saat kebakaran itu, penjaga sekolah sempat membawa tabung gas di dalam keluar. Tetapi anehnya, dua tabung gas yang di luar justru meledak. Saat meledak, api sudah melalap bangunan rumah penjaga itu,” ujar Teguh.

Teguh memprediksi kerugian akibat kebakaran itu mencapai Rp50 juta. Dia menjelas bangunan yang terbakar itu kantin yang juga digunakan untuk rumah penjaga sekolah. “Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya