SOLOPOS.COM - Kondisi rumah yang doyong hampir roboh di bibir sungai RT 003/RW 006, Pucangsawit, Jebres, Solo, Kamis (5/3/2020). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO -- Rumah warga yang menjorok ke sungai di wilayah RT 003/RW 006, Kelurahan Pucangsawit, Jebres, Solo, nyaris roboh. Kondisi itu memaksa dua keluarga mengungsi.

Pantauan Solopos.com, Kamis (5/3/2020), rumah tingkat berukuran 3 meter x 5 meter tersebut sudah doyong ke arah sungai diduga karena tanahnya ambles. Rumah yang nyaris roboh tersebut dihuni Supriyanto bersama istrinya, Surati, 42, dan anaknya, Eva.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Supriyanto menjelaskan air sungai yang peres mulai Selasa (3/3/2020) petang mengakibatkan rumah yang ia huni sejak 1995 tersebut miring.

Khawatir keselamatan keluarganya terancam, Supriyanto pun mengemasi barang-barangnya dan pindah. Dia menyewa satu rumah kontrakan di Kelurahan Sewu, Jebres.

Pernah Merasakan Kemiskinan, 5 Negara ini Kini Jadi Kaya dan Diperhitungkan

Dia menyewa rumah itu dengan membayar Rp7 juta setahun sebagai hunian sementara. “Kalau materi harta sambil jalan bisa dicari. Sekarang fokus menyelamatkan diri dulu,” katanya kepada Solopos.com di lokasi.

Dia menjelaskan air sungai peres kerap membuat dinding rumah menjadi miring. Ia merenovasi rumah dengan membangun tiga bangunan pada sisi barat rumah supaya aman.

“Kaget ya pas tahu rumah miring. Saya melakukan renovasi dua kali. Dulu dibongkar. Ini yang terparah. Tangisan semua,” ujarnya.

Tak Bagikan Masker Gratis Cegah Corona Seperti Singapura, Ini Alasan Pemerintah

Supriyanto belum bisa mencari solusi mengenai kondisi rumahnya karena ia tidak memiliki dana darurat untuk membangun rumah. Dia yang sehari-hari hidup dari jual beli barang rongsokan itu berharap mendapatkan bantuan tenaga atau material untuk memperbaiki rumahnya.

Wali Kota Solo Meninjau Lokasi Rumah Yang Nyaris Roboh

Warga lainnya di lokasi yang sama, Sri Wahyuni, juga terpaksa mengungsi karena rumah yang dia huni bersama keluarganya nyaris roboh. Rumah Sri Wahyuni sudah dikosongkan dengan atap dibongkar supaya mengurangi beban dan tidak membahayakan.

Kondisi rumah miring dengan sejumlah keretakan pada dinding dan lantai rumah. Rumah berukuran 3 meter x 5 meter tersebut dihuni Sri Wahyuni bersama putrinya, Ajeng, 21; suami Ajeng, Yudi, dan cucu Wahyuni, Gabriel, 1.

Pengedar Ganja 50 Kg Divonis Mati, Begini Penjelasan Ketua PN Solo 

Mereka waswas ketika kondisi air sungai peres pada Selasa malam. "Kami tidur dan pada dini hari kaget terdengar suara krek.. krek.. yang kencang. Itu suara retakan rumah,” kata Ajeng kepada Solopos.com.

Sementara itu, sejumlah sukarelawan dan personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo membantu mengevakuasi barang dan membongkar atap rumah dua warga yang nyaris roboh itu pada Rabu.

Lurah Pucangsawit, Yosef Fitriyanto, sudah mendapat laporan dari warga mengenai kondisi rumah warganya yang nyaris roboh itu. Ia datang bersama Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo untuk meninjau rumah tersebut pada Rabu siang.

Asal Usul Desa Kedungwaduk Sragen dan Misteri Sejarah Bumi Jogja

“Hari ini kami mengumpulkan fotokopi KTP, kartu keluarga, dan sertifikat rumah. Kami membuat nota dinas kepada Wali Kota. Setelah nota dinas wali kota akan menugaskan kepada OPD terkait,” katanya.

Dia menjelaskan petugas Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Solo juga meninjau lokasi pada Kamis untuk menganalisis penyebab rumah itu nyaris roboh. Penghuni rumah mendapatkan bantuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya