SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Kalnagan perbankan di Solo semakin agresif menyalurkan KPR rumah bersubsidi.

Solopos.com, SOLO — Sejumlah perbankan di Solo bakal makin serius garap kredit pemilikan rumah (KPR) khususnya rumah bersubsidi. Masing-masing bank mematok target pertumbuhan KPR pada angka yang cukup agresif.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

BNI Cabang Slamet Riyadi Solo, misalnya, tahun ini berharap bisa menyalurkan kredit konsumer yang mayoritas untuk KPR senilai Rp60 miliar atau tumbuh 24% dari KPR tahun 2017. Sedangkan BTN Solo menaikkan target KPR dari Rp420 miliar pada 2017 menjadi Rp507 miliar untuk tahun ini.

Assistant Vice President Pemimpin Bidang Pemasaran Bisnis BNI Cabang Slamet Riyadi Solo, Lusiana Sulistyowati, mengatakan penyaluran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) di BNI baru dimulai lagi pada Agustus 2017. Tahun ini, BNI Slamet Riyadi Solo akan fokus garap FLPP.

Ekspedisi Mudik 2024

Di sela-sela Pembukaan Real Estat Indonesia (REI) Solo, di Solo Grand Mall, Senin (19/2/2018), BNI melakukan penandatanganan kesepakatan bersama dengan REI Solo agar bisa bekerja sama dengan lebih banyak pengembang untuk penyaluran KPR bersubsidi.

“Kalau tahun lalu kami baru bekerja sama dengan dua pengembang. Tahun ini semoga semua anggota REI bisa bekerja sama dengan BNI dan bisa membiayai perumahan subsidi,” kata Lusiana.

Dia tidak membatasi kuota KPR subsidi dari target Rp60 miliar tersebut. “Jika nanti semuanya untuk bersubsidi, ya tidak masalah.”

Branch Manager BTN Solo, Dwihatmo Arisumasto, menyampaikan setiap tahun kebutuhan rumah masyarakat akan terus meningkat. Meskipun tahun lalu target KPR senilai Rp420 miliar tak semuanya tercapai, khususnya untuk KPR komersil, namun tahun ini Dwihatmo lebih optimistis karena BTN akan memaksimalkan pembiayaan perumahan subsidi.

“Pasar rumah subsidi untuk Soloraya masih sangat bagus. Tahun lalu, target KPR subsidi kami tercapai, tapi KPR komersil hanya tercapai 90%, meskipun secara keseluruhan ada pertumbuhan 21% pada 2017,” ungkap dia.

Sekretaris REI Soloraya, Oma Nuryanto, optimistis pasar rumah bersubsidi tahun ini akan tumbuh. Awal tahun ini saja, sudah terlihat peningkatan penjualan rumah bersubsidi sekitar 30% dari periode yang sama tahun lalu. Padahal, harga rumah subsidi tahun ini naik menjadi Rp132 juta per unit dari harga tahun lalu Rp130 juta per unit.

REI Expo di SGM akan berlangsung hingga 25 Februari mendatang. Pameran diikuti 28 pengembang.

Ketua REI Soloraya, Anthony Abadi Hendro P., menyampaikan pameran bertujuan menggenjot penjualan rumah, mendukung pemerintah menyediakan satu juta unit rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), dan mencapai target pembangunan 5.000 rumah murah di Soloraya tahun ini.

“Selama pameran kami menargetkan penjualan 200 unit rumah,” kata Anthony.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya