SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Program rumah murah bersubsidi (FLPP) di DIY masih menarik sejumlah pengembang.

 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

ilustrasi (JIBI/dok)

ilustrasi (JIBI/dok)

Harianjogja.com, JOGJA—Sejumlah pengembang dari luar DIY akan membangun rumah murah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada 2016.

Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) DIY Nur Andi Wijayanto mengatakan, ada sekitar lima hingga 10 pengembang yang berasal dari luar DIY meminta izin untuk membangun rumah FLPP di DIY. Pengembang tersebut berasal dari Klaten dan Purworejo, Jawa Tengah. “Mereka sudah bertemu dengan kami dan meminta izin untuk membangun rumah FLPP di Bantul dan Kulonprogo,” ujar dia belum lama ini.

Ia mengatakan, DPD REI DIY tidak keberatan dengan rencana tersebut. Hal itu disebabkan pada tahun ini dan tahun depan, pembangunan rumah FLPP masih memberatkan pengembang yang merupakan anggota dari DPD REI DIY. “REI tidak menyuplai karena kondisi lahan dan beratnya untuk mewujudkan perumahan itu,” ungkap dia.

Ia mengungkapkan, kehadiran pengembang luar DIY akan membawa dampak positif. Dampak tersebut antara lain menyemangati pengembang dalam DPD REI DIY untuk ikut membangun rumah FLPP. Ia mengatakan, ada beberapa persoalan terkait rumah murah yang membuat pengembang yang tergabung dalam DPD REI DIY tidak tertarik untuk membangun rumah bersubsidi itu pada 2015. “Lahannya ada, tapi untuk rumah reguler dahulu. Tahun depan sepertinya juga belum,” ujar dia.

Ia mengatakan, pada 2014 DPD REI DIY hanya mampu menyediakan 600 unit rumah FLPP dari total penyediaan rumah sebanyak 2.950 unit rumah. Ia mengakui angka itu terlampau kecil dan menjadi kritik bagi REI sendiri. Beberapa hal yang membuat FLPP tidak digemari antara lain, ada beberapa insentif dari pemerintah seperti Prasarana dan Sarana Dasar Pekerjaan Umum (PSDPU) yang ternyata tidak selancar yang dibayangkan. Bahkan, ada yang belum terealisasi sampai saat ini padahal, PSDPU sangat penting untuk menekan harga sehingga bisa menjadi rumah murah.

Kedua, dari sisi pencairan FLPP yang melalui fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) memerlukan waktu yang lama karena mencairkan dana yang memiliki unsur APBN memerlukan kehati-hatian dan verifikasi. Proses verifikasi dan pencairan yang panjang mempengaruhi aliran kas pengembang. Harapannya, FLPP cepat cair sehingga kas cepat kembali. Hal itu menjadi kendala sehingga pengembang dari REI DIY minta izin dahulu untuk tidak menyuplai rumah FLPP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya