SOLOPOS.COM - Aparat Polsek Ngrampal, Sragen, menyerahkan bantuan kepada keluarga Mbah Senen yang menjadi korban musibah kebakaran di Dukuh Bendungan, Desa Pilangsari, Ngrampal, Sragen, Senin (27/6/2022). (Istimewa/Polsek Ngrampal)

Solopos.com, SRAGEN — Seorang kakek yang tinggal di Dukuh Bendungan RT 014, Desa Pilangsari, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Mbah Senen, 74, tak punya rumah lagi lantaran terbakar pada Minggu (26/6/2022) lalu.

Rumahnya berukuran 5 meter x 9 meter ludes dilalap api pada musibah kebakaran akhir pekan lalu. Selama ini, rumah Mbah Senen menempati tanah kas milik Desa Pilangsari.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kapolsek Ngrampal, AKP Hasto Broto, mengajak personel Polsek Ngrampal berkunjung ke kediaman sementara Mbah Senen pada Senin (27/6/2022). Empat polisi datang ke rumah Senen untuk membantu meringankan beban keluarga.

Mereka memberikan bantuan paket sembako dan pakaian pantas pakai kepada keluarga Senen. Hasto mengajak Kanit Binmas Aiptu Sukirno, Kanit Intel Aipda Irawan, dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban (Bhabinkamtibmas) Pilangsari Bripka Heri Susanto.

Ekspedisi Mudik 2024

“Bantuan itu kami serahkan kepada korban kebakaran rumah untuk meringankan beban mereka,” ujar Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama, melalui Kapolsek Ngrampal, AKP Hasto Broto, kepada Solopos.com, Selasa (28/6/2022) pagi.

Baca Juga : Bara Api Belum Padam, Dapur Warga Sragen Kulon Terbakar

Hasto mengisahkan kebakaran itu terjadi pada Minggu. Kebakaran diduga karena bara obat nyamuk. Peristiwa kebakaran itu diketahui tetangga dekat pada Minggu dini hari. Saat itu tetangga dekat rumah Mbah Senen mendengar teriakan warga bahwa rumah Mbah Senen terbakar.

Dia menerangkan warga langsung menyelamatkan Mbah Senen yang dalam kondisi sakit dan menyelamatkan barang-barang berharga lain.

“Api cepat melalap dinding rumah karena terbuat dari gedek bambu. Lokasi rumah berada di pinggir sawah sehingga angin cukup kecang dan api cepat membesar. Api dapat dipadamkan dengan bantuan tiga unit mobil pemadam kebakaran dan dibantu warga,” jelasnya.

Bantuan untuk Mbah Senen juga datang dari Dinas Sosial. Pemerintah Kecamatan Ngrampal pun menggalang dana untuk membantu Mbah Senen. Camat Ngrampal Sragen, Joko Hendang, menjelaskan Mbah Senen menempati rumah itu sudah puluhan tahun.

Baca Juga : Waduh! Korban Kebakaran di Sukodono Sragen Tinggal di Tenda Terpal

Tetapi, katanya, status lahan merupakan tanah kas Desa Pilangsari. Dia menerangkan Mbah Senen memiliki rumah dan tanah sendiri yang kini ditempati anaknya di RT 025.

“Saya sudah konfirmasi dengan Bu Lurah Pilangsari. Mbah Senen tinggal di tanah kas desa sudah lama, sampai puluhan tahun. Dulu kemungkinan Mbah Senen itu petugas sobak atau pengatur air sehingga dibolehkan menempati tanah kas desa sebagai pengganti gaji,” ujarnya.

“Dari Pemkab mau memberi bantuan rumah tidak layak huni pun harus melihat status tanah. Kalau status tanah bukan hak milik tidak bisa mendapatkan bantuan RTLH,” imbuhnya.

Joko menerangkan pihak desa sudah bermusyawarah dengan keluarga Mbah Senen. Hasil kesepakatan Mbah Senen tinggal di rumah sendiri bersama anaknya di RT 025. Lahan kas desa itu rencananya dibangun saluran irigasi. Rencana itu, jelas dia, sudah dirembuk bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD).

Baca Juga : Waduh! Kandang Berisi 4.400 Ekor Ayam Hangus, Kerugian Rp500 Juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya