SOLOPOS.COM - Warga Dusun Dederan RT 002/RW 005 Desa Nglegok, Ngargoyoso, Karanganyar, mengungsi di gudang kosong tak jauh dari rumah mereka yang terdampak tanah longsor, Jumat (3/1/2020). (Solopos/Candra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Dua keluarga korban tanah longsor di Dusun Dederan, RT 002/RW 005, Desa Nglegok, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, kini tinggal di gudang kosong.

Rumah mereka terkena longsor pada Senin (23/12/2019). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar mengungsikan mereka karena status tanah rumah mereka membahayakan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dua keluarga yang terdiri atas sembilan jiwa itu awalnya ditawari dua rumah kosong di desa setempat. Namun lantaran jaraknya terlalu jauh dari rumah mereka, dua keluarga itu memutuskan pindah ke gudang kosong tak jauh dari rumah mereka pada Sabtu (28/12/2019).

Pantauan Solopos.com, Jumat (3/1/2020), bangunan gudang di dekat Masjid Jami’ Ibrahim di Dusun Dederan itu sudah diisi berbagai perabot milik kedua keluarga.

Ada kasur, almari, meja kursi, dan berbagai perabot lainnya. Salah satu kepala keluarga, Warso, 42, yang berbincang dengan Solopos.com menceritakan awal mula keluarganya pindah ke gudang kosong tersebut pada Sabtu (28/12/2019) lalu.

Perjalanan KA Bandara Solo Dikurangi Jadi Hanya 12 Kali PP, Ini Jadwalnya

Sebelum pindah ke gudang, dia mengaku sudah ditawari dua rumah kosong untuk ditinggali sementara waktu. Namun, dia sekeluarga menolak lantaran lokasi rumah yang ditawarkan jauh dari rumah milik mereka.

Setelah itu, salah satu warga sekitar, Wardoyo, menawarinya menggunakan gudang kosong sebagai hunian sementara. Melihat lokasi yang tidak jauh dari rumah, keluarga Warso dan Kolif yang merupakan kakak beradik itu pun langsung mengiyakannya.

Hingga saat ini mereka menggunakan gudang tersebut sebagai tempat tinggal. “Pertimbangan kami sebenarnya hanya soal jarak dari rumah kami. Kalau dekat kan kami bisa sering-sering menengok rumah kami. Kalau hujan kami khawatir ada apa-apa juga dengan rumah kami dan bisa sering-sering membersihkan,” ujarnya ketika berbincang-bincang dengan Solopos.com di rumahnya.

Warso pun mengaku belum tahu pasti akan sampai kapan tinggal di dalam gudang tersebut bersama keluarganya. Belum adanya jaminan keamanan tanah rumahnya dari ancaman longsor susulan.

Dia dan adiknya sekeluarga juga menolak untuk dibuatkan hunian sementara di tanah kas desa yang menurutnya juga rentan bencana serta jauh dari permukiman.

466 Pejabat Pemkab Sragen Dilantik Dini Hari: Kesempatan Terakhir Yuni?

“Kemarin diberi tahu juga tanah kas desa untuk kami gunakan jauh dari pemukiman. Kami juga lihat lokasinya bahkan lebih berpotensi bencana dibandingkan rumah kami yang kena longsor. Makanya kami enggan,” imbuh dia.

Warso masih menunggu informasi kapan tanahnya dinyatakan aman berdasar hasil kajian tanah di rumahnya. Dia harap bisa kembali ke rumah lamanya dan membangun kembali rumah di tanah sisa yang lebih aman.

Istri Kolif, Jumini, mengaku hanya bisa bersabar menanti kepastian kapan bisa kembali ke rumahnya. Menurutnya, ketika hujan angin, tempatnya tidurnya sering kemasukan air lantaran bagian atas bangunan yang terbuka dan hanya dilapisi jaring dari besi.

“Ya bersyukurlah dibandingkan hanya tidur di tenda. Ini jauh lebih baik. Setidaknya masih bisa tidur dan aktivitas meskipun kalau mandi menumpang tetangga atau masjid. Kalau hujan biasa tidak kemasukan air, tapi kalau hujan angin kemasukan air ruangannya,” kata dia.

Terpisah, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menyampaikan saat ini yang terpenting keluarga terdampak tanah longsor mendapatkan tempat tinggal yang lebih aman terlebih dulu. Dia berjanji akan menindaklanjuti permasalahan tersebut nanti.

"Yang penting aman dulu, nanti akan ditindaklanjuti. Yang penting mereka aman dulu dan dapat tempat tinggal sementara," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya