SOLOPOS.COM - Warga Gatak, Kecamatan Ngawen, Klaten yang terdampak jalan tol Solo-Jogja membongkar rumah mereka, Sabtu (5/2/2022). Mereka diberi waktu dua bulan untuk membongkar sendiri rumah mereka. (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Sejumlah warga Desa Gatak, Kecamatan Ngawen Klaten, mulai membongkar rumah mereka yang terdampak jalan tol Solo-Jogja. Aktivitas ini sudah berlangsung sejak dua pekan lalu setelah mereka mendapat uang ganti rugi.

Pemerintah memberikan waktu dua bulan bagi warga untuk membongkar sendiri rumah mereka. Barang-barang yang dirasa masih bisa dimanfaatkan boleh diambil warga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah seorang warga Gatak, Nanik Susanti, mengaku lahannya yang seluas sekitar 1.000 meter persegi terdampak proyek tol Solo-Jogja. Di atas lahan itu terdapat rumahnya yang seluas 390 meter. Nanik kini harus membongkar rumah yang sudah berdiri puluhan tahun itu setelah memperoleh uang ganti rugi senilai Rp2,7 miliar.

Baca Juga: Warga Klaten Ini Ribut dengan Tim Pembebasan Lahan Tol Solo-Jogja

“Saya bongkar rumah sendiri. Saya borongkan. Belum tahu nanti biaya bongkarnya berapa karena belum selesai,” kata Nanik, saat ditemui wartawan di Gatak, Kecamatan Ngawen, Sabtu (5/2/2022).

Kendati rumahnya sudah mulai proses bongkar, Nanik mengaku masih kesulitan mencari tempat tinggal baru. Ia ingin rumah barunya masih berada di Desa Gatak. Namun harga tanah di sini sudah naik signifikan.

“Saya ingin mencari lahan di desa sini saja. Saya tetap ingin hidup di desa sini. Harga tanah di sini rata-rata sudah Rp1,5 juta per meter. Padahal, sebelum ada informasi jalan tol ini biasanya Rp1 juta per meter,” katanya.

Baca Juga: Pembayaran UGR Tol Solo-Jogja di Klaten Mandek, Kok Bisa?

“Kondisi saya sekarang ini seperti orang mengungsi. Tidur di dekat tumpukan kayu. Saya diberi waktu dua bulan untuk membongkar. Padahal, belum dapat lahan pengganti. Akhirnya, sembari mencari lahan, ya membongkar rumah sendiri,” sambung Nanik.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, ada 4.071 bidang lahan di Klaten yang terdampak jalan tol Solo-Jogja. Total luasnya 3.728.114 meter persegi. Lahan itu tersebar di 50 desa di 11 kecamatan yakni Polanharjo, Delanggu, Ceper, Karanganom, Ngawen, Karangnongko, Klaten Utara, Kebonarum, Jogonalan, Manisrenggo, dan Prambanan.

Nantinya, ada tiga exit tol Solo-Jogja di Klaten. Yakni exit tol Kanganom di Kuncen, Kecamatan Ceper; exit tol kota di Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen; dan exit tol Prambanan di Jogonalan. Akan ada juga dua rest area di Klaten, yakni di Manjungan, Ngawen dan Demakijo-Jagalan, Karangnongko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya