SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasien Covid-19. (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Kapasitas ruang isolasi pasien Covid-19 pada belasan rumah sakit Kota Solo kian longgar menyusul turunnya jumlah pasien rujukan dari luar daerah. Rujukan pasien dari luar daerah turun seiring temuan kasus yang semakin berkurang.

Dari total 819 bed isolasi di seluruh Kota Solo, saat ini yang terisi hanya 300-an bed atau tak sampai separuhnya. Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan via telepon belasan RS tersebut mengajukan alih fungsi bed isolasi untuk merawat pasien umum.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Secara nonformal, via telepon, ada 16 RS yang mengajukan alih fungsi bed isolasi untuk merawat pasien non-Covid-19. Semua kami perbolehkan kecuali RSUD Bung Karno dan RSUD Ngipang. Kami rasional, tapi sewaktu-waktu diperlukan mereka harus siap alih fungsi lagi. Tapi ya semoga tidak perlu digunakan lagi,” katanya, Kamis (4/3/2021).

Baca Juga: Dari Razia PSK Hingga Simpang Joglo, Ini Deretan Kegiatan Gibran Dalam Sepekan Jadi Wali Kota Solo

Ning, panggilan akrabnya, menjelaskan penurunan jumlah kasus termasuk pasien Covid-19 rujukan dari luar daerah ke Solo merupakan dampak dari kian patuhnya masyarakat terhadap protokol kesehatan.

Selain itu juga pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan proses vaksinasi yang terus berjalan. Ia menampik penurunan kasus merupakan akibat dari pengurangan tracing. Jumlah warga yang dilacak semakin menurun karena temuan kasus baru juga menurun.

Ketersediaan Vaksin

“Kalau kasusnya rendah, tracing rendah. Ya, itu saling sambung kan. Rujukan luar daerah juga hanya Soloraya dan sekitarnya. Kalau dulu sampai Jawa Tengah bagian utara sampai ke Solo. Daerah kan juga diminta memperkuat kapasitas bed isolasi, makanya rujukan juga menurun,” imbuhnya.

Baca Juga: Sepeda Di Pinggir Sawah Wonogiri Bikin Curiga, Ternyata Pemiliknya Sudah Meninggal

Ihwal ketersediaan vaksin, hingga pekan pertama Maret, DKK sudah menerima 90.000-an dosis yang diberikan dua kali per sasaran. Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Yulianto Prabowo, menyampaikan hal serupa.

Penurunan jumlah pasien Covid-19 rujukan dari luar daerah hampir merata di semua daerah Jateng termasuk Solo. “Itu tidak lepas dari upaya penanggulangan pandemi Covid-19, protokol kesehatan, jaga tangga, vaksinasi, sampai PPKM. Semuanya bertujuan menekan kasus dan hasilnya mulai tampak,” katanya.

Baca Juga: Razia Kembali Digelar Polresta Solo, 7 PSK dan 3 Orang Lelaki Ditangkap

Menurutnya, vaksinasi pada nakes yang dilakukan pada tahap pertama sudah menunjukkan hasil. Jumlah nakes yang terinfeksi virus Corona jauh berkurang dibandingkan sebelumnya. Jumlah kasus aktif se-Jateng tinggal 6.000-an merata pada 35 kabupaten/kota.

“Wilayahnya kan luas, sehingga kalau lihat angka segitu tidak tinggi. Ya kalau dulu sampai 13.000-an. Mulai akhir Desember ke sini turun kasusnya,” ungkap Yulianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya