SOLOPOS.COM - Pelaku penusukan, LK, 31, warga Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri, dimintai keterangan wartawan, Jumat (1/10).

Solopos.com, WONOGIRI—Kasus penusukan gara-gara arisan online yang terjadi di Wonogiri terus berlanjut. Pelaku LK, 31, warga Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri, mengaku dirugikan hingga Rp300 juta.

Sebelumnya, lelaki berinisial W asal Dusun Dolongan RT 01 RW 03, Desa Jendi, Kecamatan Girimarto, mengalami penganiayaan gara-gara arisan online. W berusia 45 tahun ini ditusuk oleh LK, 31, di rumah korban pada Sabtu (25/9/2021) pekan lalu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kasat Reskrim Polres Wonogiri, AKP Supardi, mengatakan tersangka LK tega menusuk korban W lantaran emosi. Menurutnya, istri tersangka rugi ratusan juta rupiah setelah ikut arisan online bersama anak W atau anak korban berinisial PPA, 23.

Baca Juga: Ngeri! Preman Pasar Ngadirojo Wonogiri Tusuk Warga hingga HP Meledak

“Istri pelaku tertipu Rp300 juta. Jadi dia nagih janji [korban] karena ikut arisan online dia pengepul [PPA] membawa beberapa orang, akhirnya tidak bisa memberikan kewajibannya lalu emosi [pelaku]. Ia tagih janji, uang tidak diberikan akhirnya ia melakukan itu [penusukan],” ujar dia, kepada wartawan, Jumat (1/9/2021).

AKP Supardi menjelaskan korban arisan online tersebut cukup banyak, tetapi hingga saat ini belum ada aduan yang masuk ke Polres Wonogiri. Pelaku pun diketahui juga belum melaporkan terkait dugaan penipuan arisan online itu.

“Dia [PPA] korban [arisan online], tapi bawahannya yang ikut arisan juga korban. Tingkatannya atasnya pengepul ini masih ditelusuri,” imbuh dia.

Baca Juga: Brownies Batik Klaten, Rasa Cokelatnya Tetap Nendang Meski Dikukus

Sementara itu, LK mengaku telah beberapa kali mengunjungi rumah korban untuk meminta kejelasan pada anak korban, PPA. Akan tetapi, saat datang ke rumah PPA, hanya sang ayah (korban W) yang mau menemuinya. Menurutnya, PPA sebenarnya ada di rumah, tetapi enggan menjumpai.

“Mau konsultasi soal arisan, istri saya juga punya member. Ia didatangi member setiap hari. Saat itu saya sudah tidak punya uang makannya ingin kejelasan,” papar dia.

LK menambahkan ia hendak minta kejelasan soal arisan dengan cara kekeluargaan, tapi tidak ada iktikad baik. Pada kedatangannya yang ketiga, LK emosi dan akhirnya menusuk korban W yang merupakan ayah PPA.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 di Kebonarum Klaten Nyaris 100%, Ini Kuncinya

Di sisi lain, uang LK akhirnya habis demi menalangi member arisan online yang menagih ke sang istri. Alhasil, baju jualannya dan sang istri juga diambil para member yang menagih arisan.

“Infonya, member lain sudah cair, tapi istri saya belum. Lalu saya tagih, tapi selalu alasan. Saya kesal dan emosi,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya