SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO -– Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Solo membentuk tim tujuh untuk menjaring calon wakil walikota (Wawali) Solo. Tim tersebut dibentuk guna menyikapi berhentinya Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi), yang posisinya digantikan Wawali Solo, FX Hadi Rudyatmo (Rudy).

Ketua DPD PAN Solo, Umar Hasyim, menjelaskan tim tersebut dibentuk berdasarkan hasil rekomendasi rapat kerja daerah (rakerda) dan disikapi dengan rapat DPD PAN Solo pada Selasa (2/10/2012). Umar menjelaskan dari sisi mekanisme yang memiliki kewenangan untuk mengusulkan dua calon wawali ke DPRD Solo untuk dipilih adalah PDIP Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Umar menjelaskan niatan tersebut bukan berarti PAN bermaksud invertensi kepada PDIP terkait calon wawali yang diusulkan. “Sebagai partai pengusung yang berhak mengusulkan PDIP. Tetapi bukan berarti partai lain tidak boleh urun rembug,” terangnya kepada wartawan, Rabu (3/10/2012).

Lantaran PAN Solo berniat mengusulkan, lanjutnya, tim tujuh tersebut dibentuk. Tugas dari tim tersebut yakni mencari figur-figur seperti hasil rekomendasi serta mengadakan pendekatan dengan figur-figur tersebut.

Selain itu, tim juga akan melakukan komunikasi dengan sejumlah partai termasuk PDIP. “Tim tujuh terdiri dari unsur MPP [Majelis Pertimbangan Partai], DPD, serta fraksi. Tim tujuh akan memberikan rekomendasi ke DPD dan diputuskan di DPD untuk diusulkan ke PDIP,” terangnya.

Sementara itu, Sekretaris Tim Tujuh, Dedy Purnomo, menjelaskan tim segera mengumpulkan data-data calon yang akan dijaring berdasarkan hasil rekomendasi rakerda. Hasil rekomendasi rakerda di antaranya calon wawali yang diusulkan beragama Islam dan taat beribadah, bisa berasal dari partai maupun nonpartai, serta berkomitmen menjadi wawali.

Dedy menjelaskan tim sudah mengantongi sejumlah nama yang masuk dalam verifikasi. Namun, pihaknya masih enggan menyebutkan nama-nama tersebut. “Ada yang dari akademisi, partai maupun ormas. Tetapi kami lebih mengedepankan figur di luar partai. Alasannya, agar calon yang diusulkan tidak condong ke kepentingan partai,” tuturnya.

Lebih lanjut, Dedy menegaskan hasil penjaringan yang kemudian diputuskan di DPD PAN akan diserahkan ke PDIP.  Terkait penentuan calon wawali yang diajukan ke DPRD, Dedy menjelaskan hal tersebut diserahkan ke PDIP. “Kami tidak ingin memaksakan calon yang kami usulkan harus diterima,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya