SOLOPOS.COM - FX Hadi Rudyatmo (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

FX Hadi Rudyatmo (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SOLO – Kalangan DPRD Solo menegaskan agar Wakil Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo (Rudy), mampu menempatkan dirinya sebagai pelayan masyarakat setelah menjabat sebagai walikota. Diharapkan Rudy lebih mementingkan urusan masyarakat dibanding urusan partai.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagaimana diketahui, Rudy merupakan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo. Rudy menjadi walikota menggantikan Joko Widodo (Jokowi) yang menjadi Gubernur DKI. Wakil Ketua DPRD Solo, Supriyanto, menerangkan Rudy bakal memimpin Kota Bengawan hingga 2015 mendatang. Dia menambahkan Rudy harus mampu menempatkan dirinya sebagai pelayan masyarakat seperti yang dilakukan oleh Jokowi selama masa kepemimpinannya di Solo.

Supriyanto menilai selama ini Rudy masih condong mementingkan urusan partai dibanding masyarakat. “Ke depan setelah menjadi AD 1 kami harapkan mementingkan kepentingan masyarakat dibanding partai. Selama ini masih dominan ke partai,” terangnya kepada Solopos.com.

Politisi Demokrat tersebut juga menyampaikan sebagai walikota nantinya Rudy diharapkan mampu menjalin komunikasi hingga ke semua lapisan termasuk ke Demokrat yang selama ini menjadi oposisi pemerintah. “Untuk komunikasi dengan kami selama ini masih jarang. Ya kami harapkan kedepan tidak membeda-bedakan. Bisa berkomunikasi dengan semua lapisan,” ungkapnya.

Disinggung kinerja Rudy selama menjadi wakil walikota, Supriyanto, menilai tidak ada permasalahan. “Selama mendampingi Pak Jokowi tidak ada masalah,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Umar Hasyim, menilai posisi Rudy sebagai walikota tidak bisa dilepaskan dari PDIP. Dia pun tidak yakin jika nantinya Rudy menjadi walikota bisa memposisikan dirinya secara total sebagai pelayan masyarakat. “Saya rasa tidak bisa dilepaskan dari kepentingan partai. Jiwanya sudah di partai,” katanya.

Untuk itu, lanjutnya, agar selama kepemimpinan Rudy pemerintahan bisa berjalan sebagaimana mestinya, Umar menilai wakil walikota pendamping Rudy tidak berasal dari kader partai. “Dari Hasil rekomendasi PAN kemarin kan kami menekankan agar calon wakil walikota dari nonpartai. Meskipun pada akhirnya rekomendasi menyatakan calon boleh berasal dari partai. Tetapi kalau calon wakil walikota dari PAN tentu harus mundur dulu dari partai. Artinya dia bisa fokus menjadi pelayan masyarakat,” terangnya.

Di sisi lain, Umar berpesan agar Rudy lebih berhati-hati dan bijaksana dalam menentukan kebijakan di Solo. Jangan sampai, situasi relatif kondusif di Kota Solo selama masa kepemimpinan Jokowi terganggu. “Di Solo banyak sekali elemen. Kalau tidak pandai-pandai mengemas pemerintahan tentunya akan bermasalah,” tukasnya.

Wakil Ketua DPRD Solo, M Rodhi, juga menyampaikan selama menjadi wakil walikota Rudy tidak pernah bermasalah. “Posisinya kan di belakang layar, tugasnya sebagai wakil walikota tidak terlalu muncul,” terangnya. Meski demikian, Rudy sering mendatangi langsung masyarakat untuk mengetahui permasalahan yang ada. “Dia orang lapangan,” tuturnya.

Terkait posisi Rudy yang juga ketua DPC PDIP, Rodhi enggan berkomentar. “Masing-masing partai memiliki garis partai sendiri-sendiri. Selama tidak melanggar saya rasa tidak masalah,” kata politisi PKS itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya