SOLOPOS.COM - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. (kabar24.bisnis.com)

Solopos.com, SOLO — Pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang menyarankan masyarakat untuk merebus makanan ketika sulit mendapatkan minyak goreng belakangan ramai jadi bahasan di media sosial.

Megawati memberikan saran tersebut lantaran heran dengan antrean ibu-ibu saat membeli minyak goreng di pasar atau toko. Saran Megawati itu pun mendapat cibiran dari banyak warganet.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagian besar menilai tokoh politik senior PDIP yang juga mantan presiden RI itu kurang peka terhadap kondisi dan permasalahan masyarakat. Warganet pun membuat sejumlah sindiran di media sosial untuk Megawati.

Baca Juga: Megawati Dicibir Gegara Rebusan, Rudy Cerita Enaknya Sambal Tempe Bakar

Hebohnya tanggapan warganet terhadap saran Megawati untuk merebus makanan di saat minyak goreng sulit didapat itu pun tak luput dari perhatian Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo. Rudy, panggilan akrabnya, menilai apa yang disampaikan Megawati ditanggapi kurang tepat oleh warganet.

Menurut Rudy, Megawati menyampaikan saran itu sebagai sanepa, istilah dalam bahasa Jawa yang artinya sindiran halus. Pernyataan Megawati, lanjut Rudy, merupakan pesan untuk para elite politik.

Merumuskan Kebijakan

“Jangan itu [merebus] yang dibahas, namun apa yang dibicarakan Mbak Mega adalah bahasa Jawanya digodok. Para elite politik agar menggodok, merumuskan, supaya tidak antre minyak bagaimana,” terangnya saat wawancara dengan Solopos.com, Kamis (24/3/2022).

Baca Juga: Sebut Minyak Goreng Curah Tak Langka, Disdag Solo: Belilah Secukupnya!

Rudy menjelaskan menggodok yang dimaksud adalah merumuskan sebuah kebijakan atau solusi atas apa yang dialami rakyat. Harus ada pembicaraan atau musyawarah untuk menentukan kebijakan yang paling tepat untuk rakyat.

“Jadi sanepa janjane [sebenarnya] itu. Kalau orang Jawa saya menangkapnya sanepan. Digodok dulu, dirembuk artinya, dibicarakan supaya tidak antre minyak. Tapi penyampaian seperti itu saya tidak mau mengomentari,” imbuhnya.

Baca Juga: Minyak Goreng Curah Belum Merata, Kapolresta Solo: Jangan Panic Buying!

Rudy mengaku lebih suka mengambil makna yang terkandung dari pernyataan Megawati. Ketika sudah ada proses musyawarah dan mematangkan kebijakan, ia meyakini ada solusi terbaik yang bisa diterapkan untuk rakyat.

“Tapi kalau netizen melihat seperti itu, itu hak pribadi masing-masing. Tapi saya menangkapnya ini adalah makna dari kata godok, digodok itu dibicarakan, dimusyawarahkan. Sebelum ada kejadian seperti itu digodok,” urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya