SOLOPOS.COM - F.X. Hadi Rudyatmo (kanan), Megawati Soekarnoputri dan Ganjar Pranowo (kiri). (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo, F.X. Hadi Rudyatmo atau Rudy, mengatakan pengunduran dirinya sebagai ketua DPC PDIP Solo hanya untuk menggertak beberapa orang yang ingin membuat perpecahan di partai pimpinan Megawati Soekarno Putri itu.

Sebelumnya, Rudy menyatakan penolakannya terhadap munculnya nama Puan Maharani sebagai kandidat cawapres pendamping Jokowi. Dia juga menuding ada pembisik di sekitar Puan. Rudy akan menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai ketua DPC PDIP Solo setelah deklarasi cawapres partai yang mengusung Jokowi sebagai capresnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Meskipun banyak pihak yang menyayangkan keputusan saya, tetapi hal tersebut sebagai bentuk kekecewaan saya yang sudah menjadi kader selama 38 tahun,” katanya saat ditemui wartawan seusai membuka lomba Aku Peduli Jurug, Minggu (18/5/2014), di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo.

Meskipun tak lagi menjabat sebagai Ketua DPC, Rudy berjanji akan tetap menjadi kader pemenangan Jokowi pada pilpres mendatang. “Saya akan tetap menjadi kader PDIP dan pengunduran diri saya sebaiknya tidak diikuti oleh kader-kader lainnya. Sehingga saat ini yang menjadi fokus saya ada pemenangan PDIP kususnya di wilayah Solo,” tutur dia.

Rudy menjelaskan pengunduran dirinya sebagai ketua DPC PDIP Solo bukan untuk mencari sensasi semata. “Saya hanya ingin memberikan pembelajaran kepada oknum-oknum yang ingin mengkerdilkan kembali PDIP,” ungkap dia.

Lebih lanjut Rudy menyampaikan jika partai ingin melakukan kaderisasi harus sesuai dengan tahapan yang ada. “Jadi boleh mau mengorbitkan seseorang tetapi harus diukur terlebih dahulu kemampuannya, pengetahuannya, dan kemasyarakatannya. Apakah kader-kader sudah melakukan apa yang menjadi ideology partai apa belum,” kata dia.

Wali Kota Solo ini mengungkapkan jika seorang kader belum memiliki sikap yang sesuai dengan ideologi partai, maka yang ada kader tersebut hanya menyumbang nama saja.”Sebagai kader seharusnya bisa mengamankan dan menjaga. Jangan sampai ada oknum-oknum yang mau memecah belah PDIP,” terang dia.

Rudy berharap ketua umum PDIP, Megawati Soekarno Putri mengizinkan dirinya mundur sebagai ketua DPC PDIP Solo. “Saya hanya melawan sikap otoriter dari beberapa oknum PDIP yang mengatas namakan partai,” lanjut dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya