SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, saat menemui putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, di Loji Gandrung Solo, Rabu (18/9/2019). (Solopos-Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, menilai kinerja Gibran Rakabuming Raka sebagai Wali Kota Solo baru bisa dinilai secara objektif pada akhir 2022. Selama 2021 Gibran belum menjalankan programnya sendiri lantaran APBD Solo 2021 disusun Rudy dan Achmad Purnomo.

Kesempatan mengubah APBD 2021 dengan memasukkan kegiatan atau program yang menjadi visi-misi Gibran saat kampanye Pilkada sangat minim

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kan RPJMD baru disahkan Agustus 2021, SOTK bulan September 2021, sehingga bisa dilihat pada 2022 sesuai RPJMD Mas Gibran sendiri. Kemarin [2021] kan masih APBD saya yang susun, kegiatan-kegiatannya juga yang dijalankan,” ujarnya kepada Solopos.com, Minggu (9/1/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Gibran dan Kaesang Dilaporkan ke KPK, Rudy: Konsekuensi Tahun Politik

Rudy menyampaikan tentang kondisi pandemi Covid-19 sepanjang 2021 yang membuat banyak anggaran difokuskan ke situ dengan kebijakan refocussing. “Karena anggaran lebih difokuskan untuk penanganan pandemi Covid-19 tahun kemarin,” paparnya.

Namun, Rudy menilai kinerja Gibran sebagai Wali Kota Solo sepanjang 2021 sudah cukup bagus. Sebagai generasi milenial, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu lebih lincah dan kreatif. “Milenial kan lebih dibandingkan yang tua, lebih produktif, lebih kreatif,” urainya.

Popularitas dan Elektabilitas Melejit

Dengan penilaian seperti itu Rudy menilai wajar ketika popularitas dan elektabilitas Gibran melejit di atas tokoh-tokoh Jawa Tengah (Jateng). Namun ia menyerahkan sepenuhnya keputusan rekomendasi calon gubernur Jateng kepada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga: Inspeksi Pasar Legi Solo, Gibran Perintahkan Semua Pedagang Masuk

Rudy juga tidak memberikan saran kepada Gibran terkait peluang maju Pilkada Jateng maupun Pilkada DKI Jakarta. “Waduh Saya ndak mau menyarankan. Kalau rekomendasi turun ya apa. Kami tetap menunggu dari perintah Ketua Umum [PDIP],” katanya.

Sedangkan mengenai peluang koalisi PDIP di Pilkada Jateng, Rudy menyebut sebenarnya PDIP bisa mengusung sendiri pasangan cagub-cawagub. Tapi menurutnya akan lebih baik bila PDIP tidak berangkat sendiri, alias harus berkoalisi dengan parpol lainnya.

“PDIP berangkat sendiri bisa karena sudah sesuai perolehan suara, sehingga kalau ada pendukungan ya lebih baik. Tentunya tidak mungkin berangkat sendiri ta. Makanya wakilnya bisa jadi dari PDIP semua, atau parpol lain. Tergantung keputusan DPP,” urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya