SOLOPOS.COM - Guru Matematika SMAN 6 Solo Rudy Adiyanto (Chrisna Chanis Cara)

Solopos.com, SOLO — Rudy Adiyanto, guru Matematika SMAN 6 Solo, Jawa Tengah menjadi kenangan tak terlupakan bagi murid-muridnya yang kini sudah “jadi orang”, seiring dengan peringatan Hari Guru pada 25 November lalu.

Salah satunya sejarawan muda Solo, Heri Priyatmoko. Ingatan Heri Priyatmoko menerawang jauh menuju tahun 2000-an. Kala itu Heri dengan seragam putih abu-abu sedang bandel-bandelnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pelajar asal Wonogiri itu kerap merokok bareng kawan-kawannya di kantin SMAN 6 Solo. Saking bengalnya, Heri juga hobi judi dadu dan main domino di ruang kelas.

Namun nyali Heri dan teman-temannya bakal langsung ciut saat Rudy Adiyanto, guru Matematika SMAN 6 menghampiri mereka.

“Sekalipun bukan guru BK, beliau memang sering ngoprak-oprak siswa yang bandel. Beliau sudah seperti intel, tiba-tiba bisa datang di depan kita,” kenang Heri saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (26/11/2021).

Heri yang kini dikenal sebagai sejarawan muda Kota Solo mengaku sering berurusan dengan Rudy karena ulah nakalnya.

Baca Juga: Hari Guru, Ketua DPR Tagih Kesejahteraan Guru Honorer Merata 

Selain ketahuan merokok dan main domino, pendiri Solo Societeit ini pernah tertangkap basah membolos di kos teman yang tak jauh dari sekolah.

Heri saat itu tak mengenali Rudy yang sengaja memakai helm dan menutup seragam gurunya dengan jaket. Heri dan kawan-kawannya pun lari tunggang langgang.

Namun mereka akhirnya tertangkap karena Rudy mengejar memakai Honda Astrea Prima, motor yang masih dikendarai sang guru hingga saat ini.

“Sekalipun kami nakal, beliau enggak pernah main tangan. Padahal dulu guru main pukul masih hal umum,” tutur dosen Ilmu Sejarah Universitas Sanata Dharma Jogja itu.

Di balik ketegasannya, Heri mengetahui Rudy adalah sosok guru panutan. Rudy selalu menjaga hubungan baik dengan para siswanya di dalam maupun luar sekolah.

Heri sempat mengobrol santai dengan Rudy saat bertemu di Baluwarti, tak jauh dari rumah sang guru. “Saat itu beliau sedang memperbaiki televisinya yang rusak. Kami mengobrol biasa, tak ada jarak.”

Memori hampir serupa dirasakan Heru “Gembul” Murdhani, lulusan Smaviska (SMAN 6 Solo) tahun 2002.

Baca Juga: Ini Pesan Jokowi bagi Para Guru di Tanah Air 

Mantan jurnalis yang kini menjadi pegawai Terminal Tirtonadi itu pernah “digerebek” saat merokok di kantin luar sekolah.

“Hampir setiap hari ada operasi [pemantauan] dari Pak Rudy. Kadang kawan-kawan sampai bikin guyonan, ‘eh ana Pak Rudy, ana Pak Rudy’. Rokok teman yang baru dinyalakan langsung dimatikan. Padahal beliau tidak ada,” ujar Gembul sambil terkekeh.

Rudy juga sering mengajak siswanya di kelas menyanyikan lagu nasional sebelum pembelajaran. Hal itu dilakukannya agar pembelajaran lebih bersemangat, sekaligus menjaga jiwa nasionalisme siswa.

“Belum zamannya imbauan menyanyikan lagu nasional, beliau sudah mulai duluan,” ujar Gembul.

Dia mengaku memiliki rasa hormat pada Rudy meski sang guru kerap membuat siswa seperti dirinya keluar masuk BK.

Ramah Tapi Disiplin

“Sebenarnya beliau itu ramah, pembawaannya juga sederhana. Namun yang menonjol dulu memang kedisiplinannya membina siswa.”

Rudy sering berurusan dengan siswa bandel karena sempat tergabung dalam Satuan Tugas Pelaksana Pembinaan Kesiswaan (STP2K). Dia dipercaya karena sempat mengikuti pelatihan militer di Rindam IV Diponegoro Magelang.

Beragam kenakalan remaja ditangani mantan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 6 itu tanpa sekalipun memicu kekerasan. “Sudah tak terhitung saya membina siswa bandel. Namun alhamdulillah sampai sekarang saya tidak pernah berkata kasar atau memukul siswa saya. Saya hanya ingin mereka lebih baik dan bertanggung jawab,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya