SOLOPOS.COM - Rudiantara (Bisnis.com)

Solopos.com, JAKARTA – Masuknya nama Rudiantara dalam jajaran komisaris independen Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) diyakini akan membuat peta jalan tersebut semakin terarah.

Ketua Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Yosef M. Edward mengatakan bahwa Rudiantara memiliki latar belakang yang kuat di industri telekomunikasi.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Sebagai mantan pelaku bisnis dan Menteri Komunikasi dan Informatika periode 2014–2019, Rudiantara dinilai sangat memahami bisnis dan regulasi, serta memiliki relasi yang kuat di sektor telekomunikasi. Kehadiran Rudiantara di Indosat Ooredoo Hutchison pun diyakini akan memberi dampak besar.

“Indosat Ooredoo Hutchison menjadi jelas secara bisnis dan regulasi, memiliki roadmap transformasi digital yang terarah,” kata Ian, Senin (27/12/2021).

Baca Juga: PHRI Optimistis Okupansi Hotel Soloraya Membaik, Ini Faktornya

Selain Rudiantara, Ian juga menyoroti nama Patrick Walujo yang masuk dalam jajaran komisaris Indosat. Menurutnya, Patrick akan membuat Indosat Ooredoo Hutchison lebih dekat dengan ekosistem perusahaan rintisan.

Dengan masuk ke ekosistem perusahaan rintisan, kata dia, Indosat Ooredoo Hutchison tidak hanya berpeluang menambah pemasukan, tetapi juga pelanggan baru.

“Indosat Ooredoo Hutchison bisa mendapatkan pelanggan seketika dan membundel layanan, yang secara bisnis menjadi menarik dan kompetitif,” kata Ian. Untuk diketahui, pada Selasa (28/12/2021) Indosat akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Salah satu agendanya adalah pengumuman nama direksi dan komisaris baru.

Nama Rudiantara masuk dalam jajaran komisaris Independen Indosat Ooredoo Hutchison. Sementara itu, Patrick Walujo tercatat sebagai Komisaris dalam laporan yang dipublikasi Indosat.

Baca Juga: Wali Kota Giran Dorong UMKM Solo Naik Kelas dan Ramah Lingkungan

Seperti diberitakan sebelumnya, setelah melaksanakan merger, PT Indosat Ooredo Tbk. (ISAT) berpotensi meraup cuan hingga Rp3,8 triliun.

Analis Henan Putihrai Steven Gunawan memperkirakan entitas hasil merger antara Indosat dengan Tri bakal membukukan keuntungan pada periode pertama. Dia memperkirakan laba bersih pada dua tahun mendatang dapat mencapai Rp3,8 triliun.

“Laba Bersih diprediksikan berpotensi mencapai Rp1,3 triliun pada 2022 hingga Rp3,8 triliun pada 2023 dengan tingkat marjin laba bersih yaitu 3,8 persen dan 8,1 persen dibandingkan 2020 yang minus 2,6 persen,” katanya kepada Bisnis pada Selasa (28/12/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya