SOLOPOS.COM - Ilustrasi peluncuran rudal

Rudal Iran dianggap melanggar resolusi PBB. 

Solopos.com, WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) menilai uji coba rudal balistik yang dilakukan Iran melanggar resolusi Dewan Keamanan  (DK) PBB. Uji coba yang dilakukan pada Minggu (11/10/2015) menandakan kemajuan upaya Iran untuk meningkatkan ketepatan senjata rudalnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami jelas akan mengangkat masalah ini di DK PBB seperti yang  kita lakukan dalam peluncuran sebelumnya,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Mark Toner kepada wartawan, Selasa  (13/10/2015) dan dilansir Reuters, Rabu (14/10/2015).

Ekspedisi Mudik 2024

Tes rudal balistik Iran dilarang di bawah resolusi Dewan Keamanan PBB 1929. Dia dan Juru Bicara Gedung Putih, Josh Earnest, mengatakan masalah itu terpisah dari kesepakatan Iran dengan enam negara besar dunia Juli lalu. Earnest mengungkapaan AS siap bekerja sama negara-negara teluk untuk menentang program ridal balistik Iran. “Ini adalah upaya yang membutuhkan kerja sama internasional,” tuturnya.

Televisi pemerintah Iran pada Minggu menunjukkan peluncuran rudal baru Iran yang bernama Emad. Sebanyak 220 dari 290 anggota parlemen Iran memuji aksi itu dan memberikan  dukungan tindakan yang disebut memperkuat kemampuan pertahanan Iran.

Dewan Keamanan PBB melarang kekuatan asing membantu Iran dalam mengembangkan program rudal balistik dengan cara apapun. PBB juga melarang Iran melakukan kegiatan yang berkaitan dengan rudal balistik yang dapat membuat hulu ledak nuklir.

“Kami tidak meminta izin dari siapa pun untuk memperkuat pertahanan dan kemampuan rudal kami. Kepemimpinan dan angkatan bersenjata kami bertekad untuk meningkatkan kekuatan kita dan ini adalah untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas di wilayah kami. Tidak ada maksud agresi atau ancaman-ancaman  dalam aksi ini,” kata Menteri Pertahanan Iran, Hossein Dehghan, saat itu.

Sementara terkait kesepakatan Iran dengan AS, Inggris, Prancis, Rusia, Tiongkok, dan Jerman pada Juli lalu, Taheran membatasi program nuklirnya dan sebagai timbal balik enam negara besar tersebut akan mencabut sejumlah sanksi. Iran mengatakan program nuklirnya sepenuhnya untuk tujuan damai. Taheran membantah tudingan negara-negara Barat dan sekutu mereka yang mengatakan Iran tengah berupaya memproduksi senjata nuklir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya