SOLOPOS.COM - Sebuah pohon mangga berusia tua ditebang untuk mendukung pembangunan gedung baru DPRD Solo, Senin (28/3). Proyek dengan dana Rp3,8 miliar itu ditargetkan rampung enam bulan ke depan. (Chrisna Chanis Cara/JIBI/Solopos)

Ruang hijau Solo khususnya di kawasan Gedung DPRD berkurang dengan adanya pembangunan gedung baru.

Solopos.com, SOLO – Pembangunan gedung baru DPRD Solo terus mengorbankan pepohonan di kompleks setempat. Setelah menebang empat pohon jenis ketapang, kini pohon mangga yang berada di sisi timur tempat parkir ikut ditebang. Empat pohon besar lain terancam bernasib serupa lantaran lokasinya tak jauh dari kawasan pembangunan gedung.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan solopos.com, Senin (28/3/2016), pohon mangga tua yang biasanya memberi kesan teduh kawasan parkir telah ditebang total. Di sekitarnya, para pekerja mulai membongkar paving untuk membuat fondasi gedung. Menurut pelaksana proyek dari PT Surya Cipta Sarana, Wiyoto, penebangan pohon di sekitar kawasan parkir diperlukan untuk mendukung eksisting bangunan kelak. Rencananya, kawasan tersebut akan dibangun ruangan untuk pimpinan DPRD.

Ekspedisi Mudik 2024

“Di konsep pembangunan, sejumlah pohon memang kena. Selain kendala konstruksi, ranting dan dedaunan bisa menyumbat talang air karena posisi pohon menjorok ke bangunan,” ujarnya saat ditemui wartawan di lokasi proyek.

Dia mengklaim pelaksana proyek tidak ikut campur dalam penebangan pohon. Menurut Wiyoto, kebijakan tersebut dilakukan Sekretariat DPRD (Setwan) Solo selaku leading sector pembangunan.

Wiyoto tak menampik ada kemungkinan empat pohon lain di sekitar kawasan ikut ditebang dalam proses pembangunan. Pantauan Espos, ada tiga pohon ketapang dan satu pohon dadap merah yang berdiri di samping pepohonan yang sudah ditebang. Salah satu pohon ketapang sudah dirempeli batangnya.

“Kalau empat pohon ini secara konstruksi tidak mengganggu. Namun setelah bangunan jadi, dedaunannya bisa menyumbat pipa talang. Kami belum tahu mau ikut ditebang atau tidak,”ujar dia.

Di sisi lain, Wakil Ketua DPRD, Abdul Ghofar Ismail, meminta masyarakat menilai secara komprehensif pembangunan gedung baru DPRD. Menurut Ghofar, perluasan gedung sudah sangat mendesak untuk kepentingan rapat kerja dengan SKPD maupun pertemuan lain. “Tak jarang staf Pemkot tidak kebagian tempat karena terlalu sempit,” ujarnya.
Ghofar mengklaim pembangunan yang menyedot APBD sebesar Rp3,8 miliar sudah dipertimbangkan secara matang.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menjamin besaran dana sesuai dengan kualitas dan peruntukan gedung. “Sudah sesuai fasilitas dan kebutuhan. Tidak diada-adakan,” ucapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya