SOLOPOS.COM - Kawasan yang pada tahun 1930-an disebut Villa Park dan kini masuk wilayah Stabelan, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah terdapat taman yang di tengahnya terdapat sebuah tuguyang disebut Monumen Juang '45 untuk memperingati serangan umum empat hari di Kota Solo tahun 1949. (JIBI/Solopos/Dok.)

Ruang publik Solo yakni Monumen ’45 Banjarsari seharusnya steril dari PKL.

Solopos.com, SOLO — Kawasan seputar Taman Monumen ’45 Banjarsari (Monjari) Solo ditetapkan sebagai wilayah steril pedagang kaki lima (PKL). Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Kota Solo pun berencana mendata PKL yang berjualan di kawasan itu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Bidang Pengelolaan Pedagang Kaki Lima (PKL) DPP Solo, Heri Mulyadi, mengatakan pihaknya berencana melakukan pendataan nama, jenis dagangan, dan asal PKL yang membuka lapak di sekitar Taman Monjari.

“Setelah itu dicarikan solusi sebaiknya bagaimana,” terangnya saat dihubungi , Senin (21/11/2016). Herimul, sapaan akrabnya, menyampaikan sejak dilakukan penataan kawasan Monjari pada 2005 sampai 2006 lalu, daerah seputar ruang publik yang akan diresmikan pada Desember mendatang itu masuk wilayah steril PKL.

Ihwal masukan dari warga yang usul agar PKL di seputar Taman Monjari dibuatkan selter khusus seperti di sejumlah wilayah lain, Herimul menyampaikan baru akan mengambil kebijakan setelah pendataan. “Yang penting didata terlebih dahulu,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Solo, Hasta Gunawan, mengemukakan pihaknya telah memantau aktivitas PKL di sekitar ruang publik tersebut selama beberapa pekan terakhir. “ Kalau pakai gerobak dan rapi tidak apa-apa. Tapi jangan lesehan di trotoar. Itu buat pejalan kaki,” katanya saat ditemui , Minggu (20/11/2016).

Pembangunan Taman Monjari tahap kedua selesai dikerjakan akhir Oktober lalu dengan sokongan dana APBD Kota Solo 2016 senilai Rp2.352.850.000. Pembangunan menyasar pembuatan trotoar di sekeliling taman, pemugaran pagar sekililing taman, dan pembangunan sarana bermain anak.

Sedangkan pembangunan tahap pertama yag didanai APBD Kota Solo 2015 senilai Rp3.346.681.000 lalu menyasar pembuatan air mancur, pembangunan jalur pedestrian di dalam taman, penghijauan, hingga pembuatan sumur dalam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya