SOLOPOS.COM - Logo Universitas Gajah Mada (UGM)

Kemudian ada solar sel energi matahari

Harianjogja.com, SLEMAN-Universitas Gadjah Mada (UGM) meresmikan Gedung Pascasarjana Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) senilai Rp100 miliar. Gedung hibah dari Tahir Foundation itu memenuhi kriteria smart building dilengkapi dengan teknologi canggih, salah satu papan tulis tablet raksasa.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Dekan FKKMK UGM Prof. Ova Emilia menjelaskan, gedung baru dengan model dua tower delapan lantai itu merupakan bantuan dari Tahir Foundation senilai Rp100 juta dengan luas 9.700 meter persegi dilengkapi skybridge seluas 900 meter persegi. Gedung dilengkapi dengan infrastruktur dan teknologi informasi yang memadai.

Kemudian ada solar sel energi matahari sehingga dapat meminimalisasi penggunaan energi listrik dan menggunakan sensor gerak daa penggunaan listrik ruangan. Menurut Ova, gedung juga dilengkapi ruang kuliah yang tersedia tablet raksasa atau dikenal mondopad dengan layar sentuh. Dukungan khusus untuk teknologi informasi gedung ini mencapai belasan miliar.

“Gedung ini sudah disediakan untuk membantu saat melakukan perkuliahan, gantinya papan tulis berupa tablet besar yang sangat interaktif, ini sangat diperlukan karena kita kontak interaksi dengan berbagai pihak sehingga harus ada standar internasional,” terangnya, Kamis (1/3/2018).

Ia menambahkan, ruang lantai tiga yang menghubungkan antara tower utara dan selatan akan dipakai sebagai lokasi pameran karya fakultas. Gedung juga menyediakan fasilitas olahraga, ruang terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan untuk aktivitas sosial.

Rektor UGM Prof Panut Mulyono menambahkan, pascasarjana merupakan tulang punggung penelitian di kampus. Karena ada mahasiswa S2 dan S3, kampus tidak memungkinkan akan mengandalkan mahasiswa S1 dalam mengembangkan penelitian.

Oleh karena itu butuh dukungan fasilitas yang memadai. Panut menilai keberadaan gedung itu akan sangat bermanfaat untuk mengembangkan inovasi dan berbagai pengembangan riset. Menurunya, kondisi di luar, perkembangan dan perubahan terjadi cepat sehingga mau tidak mau universitas harus menyesuaikan diri dengan perubahan.

Tujuannya, pendidikan selalu relevan dengan kebutuhan. “Kita memerlukan fasilitas yang canggih sehingga bisa mendidik mahasiswa dengan peralatan memadai, paling tidak yang akan mereka gunakan di tempat kerja. Sehingga UGM mencanangkan perubahan perbaikan untuk bisa update agar lulusan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” tegas Panut.

Ketua Majelis Wali Amanah UGM Prof. Pratikno mengatakan, dengan bantuan gedung dilengkapi fasilitas canggih itu harus mampu menghasilkan produk yang positif dan meningkatkan kinerja FKKMK. Gedung itu sudah memperhatikan efek lingkungan.

“Pendidikan kedokteran harus mengikuti peralatan yang digunakan kecanggihan alat untuk melakukan praktik harus menyesuaikan dengan kondisi di luar. Produktivias publikasi harapannya meningkat lagi. Sehingga solusi penyakit tropis penyakit di Indonesia bisa teratasi dengan baik,” tegas Mensesneg ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya