SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemberian vaksin booster. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Berdasarkan hasil penelitian terbaru diketahui ada efek samping yang mungkin muncul sepekan setelah mendapatkan suntikan vaksin booster. Simak ulasan selengkapnya di info sehat kali ini.

Salah satu efek samping yang muncul sepekan atau lebih setelah mendapatkan suntikan adalah ruam. Demikian hasil penelitian yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Melansir Express, Selasa (18/1/2022), reaksi kulit umumnya terjadi segera setelah menerima vaksin, demikian temuan para peneliti.  Dari 15.168 peserta, sekitar 83 persen mengalami reaksi kulit langsung setelah dosis pertama mereka. Akan tetapi, penelitian ini juga memerhatikan bahwa hampir satu persen peserta memiliki “reaksi kulit yang tertunda”.

Jumlah ini menurun setelah vaksin kedua, namun masih terjadi pada beberapa orang.  Penelitian lain juga menemukan hal serupa. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di New England Journal of Medicine, sebanyak 11 pasien mengalami ruam, setidaknya sepekan setelah mendapatkan vaksin Moderna. Meskipun begitu, ruam tidak berlangsung lama dan menghilang dalam dua hari hingga 11 hari.

Baca Juga: Apa Dampak Jika Vaksin Booster Beda dengan Vaksin Primer?

Mengutip laman Bisnis.com pada Selasa (18/1/2022), walaupun ruam yang tertunda belum diteliti sehubungan dengan suntikan booster, efek samping lainnya yang terkait dengan booster telah dilaporkan. Ini termasuk:

– Sakit di tempat suntikan

– Sakit kepala

– Panas dingin

– Kelelahan

– Mual

– Demam

– Pusing

Baca Juga: Ini Vaksin Booster Bagi Penerima 2 Kali Vaksin AstraZeneca

– Lemah

– Nyeri otot

Sebagaimana diketahui Indonesia telah melakukan vaksinasi booster pada 12 Januari 2022. Adapun kombinasi vaksinasi booster ini juga telah dikonfirmasi oleh Badan POM dan ITAGI, antara lain untuk vaksin primer (dosis pertama dan kedua) Sinovac akan diberikan vaksin booster setengah dosis Pfizer atau AstraZeneca. Sedangkan untuk vaksin primer AstraZeneca akan diberikan vaksin booster setengah dosis Moderna.

“Beberapa penelitian dalam dan luar negeri menunjukkan bahwa vaksin booster heterolog atau vaksin booster dengan jenis kombinasi yang berbeda menunjukkan peningkatan antibodi yang relatif sama dengan vaksin booster homolog atau vaksin booster dengan jenis yang sama,” kata Menteri Kesehatan  Budi Gunadi Sadikin, mengutip laman resmi Kemenkes, Rabu (12/1/2021).

Baca Juga: Masuk Prioritas Penerima Vaksin Booster, Ketahui Imunokompromais

Tidak hanya itu, Budi menuturkan, bahwa hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa vaksin booster setengah dosis menunjukkan peningkatan level antibodi yang relatif sama dengan vaksin booster dosis penuh, dan memberikan dampak Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang lebih ringan. “Iya [KIPI berlaku untuk kelima jenis vaksin booster]. Secara umum yang kita ketahui dari data yang ada, [KIPI] demam, pegal-pegal dan bengkak di tempat penyuntikan,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya