SOLOPOS.COM - Warga Kecamatan Bayat melakukan audiensi dengan Kepala Bapermas Klaten, Joko Purwanto, Senin (26/9/2016). Mereka mempertanyakan program rehab RTLH di Bayat yang diduga menyimpang. (Taufiq Sidik/JIBI/Solopos)

RTLH Klaten, penerima dana RTLH tak mengenal oknum yang mendistribusikan material.

Solopos.com, KLATEN–Para penerima bantuan dana rehab rumah tak layak huni (RTLH) di wilayah Kecamatan Bayat mengaku tak mengenal oknum yang melakukan distribusi bahan bangunan. Sejumlah material bahan bangunan disuplai dua bulan sebelum pencairan dana tersebut.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Salah satu penerima bantuan, Ny. Kirno Diharjo, 80, mengatakan saat penyerahan dana bantuan ia menerima uang senilai Rp8 juta. Namun, tak lama setelah menerima uang di kantor kecamatan dana bantuan tersebut dipotong oleh oknum tertentu sebagai pengganti sejumlah material yang sudah dibelanjakan. Ia tak mengenal oknum tersebut.

“Kula diparingi arta Rp830.000 [Saya diberi uang Rp830.000],” kata dia saat ditemui wartawan di rumahnya di Dukuh Semen, Desa Nengahan, Selasa (27/9/2016).

Ny. Kirno tak menampik sejumlah material sudah disuplai sebelum pemberian dana bantuan rehab RTLH. Kerabat Ny. Kirno, Parmin, 60, menjelaskan sejumlah bantuan sudah disuplai sekitar dua bulan sebelum dana diterima.

Bantuan yang disuplai sebelum dana diterima seperti pasir, batako, batu, paku, begel, bendrat, serta kusen. Sementara, bantuan yang disuplai setelah dana diterima seperti besi dan semen.
Disinggung rencana rehab RTLH, Parmin mengatakan keluarganya berencana mulai membangun pekan ini. Hanya, ia tak menampik material yang disuplai berkualitas tak bagus.

“Pasirnya ya kurang bagus karena bercampur tanah. Sementara, kusennya ada yang melengkung. Mau bagaimana lagi, tahunya ya hanya diberi. Nanti kepepete susah dipasang [kusen], ya diakali agar bisa dipasang,” urai dia.

Warga lainnya, Tugino, 66, tak menampik sejumlah material sudah disuplai oknum tertentu beberapa bulan sebelum dana rehab RTLH dimulai. Ia menjelaskan penerima bantuan rehab RTLH yakni putranya yang saat ini merantau di Jakarta. “Tahu-tahu barang sudah dikirim. Pengiriman barang saat malam,” kata dia.

Dijelaskannya, setelah penerimaan dana bantuan di kantor kecamatan beberapa waktu lalu dana rehab RTLH yang dibawa pulang sekitar Rp835.000. Penerima bantuan diberi daftar harga pembelanjaan material pemugaran rumah oleh oknum tersebut.

Ia juga menyatakan tak mengenal oknum yang menyuplai material rehab RTLH. Disinggung kualitas material bahan bangunan, ia tak menampik beberapa material berkualitas buruk. Selain itu, ada material yang sebenarnya tak dibutuhkan penerima dana bantuan. “Kemarin juga dikirim bis. Sebenarnya sudah ada sumur. Tidak tahu oleh anak saya nanti mau diapakan. Kalau kusennya memang ada yang melengkung, misalnya dipasang pintu ya susah menutupnya. Kalau saya inginnya ikut saja. Kalau memang ada material yang lebih baik, ya tidak apa-apa,” ungkapnya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan di Desa Nengahan sejumlah warga penerima bantuan rehab RTLH sudah mulai memugar rumah mereka. Meskipun beberapa mengakui kualitas material yang disuplai tak bagus.

Salah satu warga Nengahan, Harjiyanto, 27, mengatakan warga diberi daftar harga pembelanjaan material pemugaran rumah setelah dana yang diterima dipotong oknum tertentu. Ia tak mengetahui dasar pembuatan daftar material tersebut. Hanya, material yang diberikan ke penerima bantuan berkualitas buruk. Selain itu, sejumlah material yang diberikan tak sesuai kebutuhan penerima bantuan.

Ia menjelaskan sesuai petunjuk teknis semestinya dana bantuan berupa uang diberikan utuh ke masing-masing penerima sebagai bantuan stimulan memugar rumah. Lantaran hal itu, ia mendesak agar dana yang sudah dipotong oleh oknum tertentu tersebut dikembalikan ke masing-masing penerima agar bisa dibelanjakan sesuai kebutuhan mereka untuk memugar rumah.

Sementara itu, Camat Bayat, Edy Purnomo, mengatakan tak mengetahui secara persis persoalan program rehab RTLH di Kecamatan Bayat. Ia mengatakan saat penyerahan dana bantuan pihaknya hanya memfasilitasi tempat penyerahan dana.

Disinggung oknum yang menyuplai material bahan bangunan untuk rehab RTLH, Edy juga tak mengetahui. “Kami tadi juga sudah ke wilayah. Karena banyak orang, ada yang cocok [material yang diberikan] sementara ada juga yang tidak cocok. Untuk yang tidak cocok itu sekiranya barang tidak bisa dipakai. Itu menjadi tanggung jawab penyuplai. Kami juga tidak tahu siapa yang menyuplai dan yang menunjuk siapa,” jelas dia.

Terkait sejumlah material bahan bangunan yang tak bisa dimanfaatkan penerima RTLH, Edy mengatakan segera berkoordinasi di Bapermas. Ia menjelaskan sudah meminta ada inventarisasi barang yang tak bisa terpakai.

“Kami sudah meminta kemarin yang menghadap ke Bapermas untuk menginventarisasi kira-kira barang yang tidak dipakai apa saja barangnya dimana saja. Nanti kami sampaikan di Bapermas biar Bapermas bisa berkomunikasi dengan penyuplai,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya