SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Yogyakarta– Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dokter Sardjito Yogyakarta hingga sekarang hanya merawat dua pasien yang dicurigai (“suspect”) terinfeksi virus A-H1N1 atau flu babi.

“Saat ini tinggal dua pasien ‘suspect’ flu babi yang dirawat. Dua pasien ini masuk pada Minggu (26/7) sore setelah terdeteksi di Bandara Adisutjipto Yogyakarta,” kata Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, Trisna Heru Nugraha, di Yogyakarta, Senin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia mengatakan, dua pasien berinisial N dan I warga Yogyakarta tersebut sebelumnya melakukan kunjungan ke Thailand yang merupakan negara endemis flu babi.

“Mereka terdeteksi dengan panas tinggi saat turun dari pesawat di Bandara Adisutjipto Yogyakarta. Untuk penanganan lebih lanjut keduanya kemudian dirujuk di RSUP Dr Sardjito,” katanya.

Ia mengatakan, dengan masuknya dua pasien maka jumlah orang yang pernah dirawat di RSUP sebanyak 25 orang, sedangkan yang masih dirawat dua penderita.

“Mereka yang sudah kami izinkan pulang dharapkan tetap menjaga diri dan diusahakan jangan keluar rumah terlebih dahulu sampai pulih,” katanya.

Sementara itu Ketua Tim Satuan Tugas Penanggulangan Flu Burung dan Flu Babi, dr Sumardi mengatakan, saat ini, RSUP Dokter Sardjito masih mempersiapkan alat “polymerase chain raction” (PCR) yang digunakan untuk mendeteksi indikasi flu babi pada darah, lendir hidung, dan lendir tenggorokan pasien.

“Alat ini diharapkan minggu depan sudah bisa difungsikan sehingga sampel darah dan lendir tidak perlu dikirim le laoratorium milik Departemen Kesehatan di Jakarta,” katanya.

Ia mengatakan dengan alat tersebut maka hasil tes akan diketahui lebih cepat dan pasien tidak perlu menunggu lama untuk mengetahui apakah positif terinfeksi flu babi atau tidak.

“Jika alat ini sudah berfungsi, maka pasien tidak menunggu lalma untuk mengetahui apakah positif atau negatif dari virus flu babi, karena biasanya hasil dari Jakarta sampai dalam waktu dua hingga empat hari. Apalagi saat ini bisa lebih lama dari waktu tersebut karena antrean banyak sekali,” katanya.

Menurut dia, potensi penyebaran virus flu babi di Yogyakarta tinggi dan dari tiga orang yang positif terinfeksi flu babi. Meskipun sudah boleh pulang, mereka berpontensi menyebarkan virus.

“Masa inkubasi flu babi selama 14 hari. Dari 25 pasien yang diduga terjangkit flu babi, ada yang sudah pulang padahal hasil dari Jakarta belum turun,” katanya.
Ant/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya