SOLOPOS.COM - Ilustrasi operasi katarak. (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi operasi katarak. (Dok/JIBI/SOLOPOS)

WONOGIRI--RSUD Soediran Mangun Sumarso (SMS) Wonogiri kekurangan peralatan operasi katarak. Rumah sakit ini hanya memiliki satu alat operasi, itu pun masih konvensional.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Keterbatasan itu membuat pihak RSUD harus mendatangkan dua unit alat operasi katarak modern untuk menangani operasi 40 penderita katarak dalam program operasi katarak gratis bersama PDIP di RSUD setempat, Jumat (8/3/2013).

Selain peralatan, RSUD SMS juga masih membutuhkan tenaga untuk penanganan operasi katarak. Direktur RSUD SMS Wonogiri, Setyarini (Rini) mengakui keterbatasan tersebut.  Untuk itu, guna merampungkan operasi katarak 40 orang, pihaknya mendatangkan empat dokter dari Satuan Penanggulangan Buta Katarak, Persatuan Dokter Mata Indonesia.

“Kami tidak ingin main-main, yang menangani harus yang profesional. Kami harap dengan tenaga tambahan yang kami datangkan, operasi bisa diselesaikan dalam waktu sehari,” jelas Rini, saat ditemui wartawan di sela-sela operasi katarak.

Dalam kegiatan yang juga dihadiri sejumlah anggota DPRD Wonogiri dari Fraksi PDIP itu, Rini juga mengungkapkan keinginannya untuk membeli peralatan operasi katarak modern seperti yang didatangkan hari itu. Alat bernama Phaco tersebut bisa mengurangi jenis tindakan saat operasi katarak berlangsung.

Menurut Rini, harga Phaco mencapai miliaran rupiah. Saat ini, dia menambahkan seorang dokter spesialis mata, dari dua dokter di RSUD itu, tengah mengikuti pelatihan pengoperasian alat modern tersebut.

Sementara itu, 40 penderita katarak peserta operasi katarak massal tersebut berasal dari 18 kecamatan di Wonogiri dan Gunung Kidul, DI Yogyakarta. Ketua DPC PDIP Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan 40 orang itu selain mendapatkan operasi gratis senilai Rp2,5 juta sampai Rp3,5 juta per orang, juga menerima fasilitas antar jemput. Bahkan, Joko yang didampingi sejumlah anggota DPRD Wonogiri dari Fraksi PDIP, di antaranya Sriyono dan Setyo Sukarno, juga menyebut fasilitas penjemputan diberikan pula untuk keluarga penderita katarak.

“Awalnya kami melakukan penelusuran selama dua pekan, Kami dapat hampir 80 orang, ternyata hanya 40 orang yang harus dioperasi. Mereka kami jemput, difasilitasi operasi, dan dipastikan kesehatannya sampai sembuh,” beber Joko.

Dia berharap kegiatan dalam rangka HUT ke-40 PDIP ini bisa diteruskan di waktu mendatang, baik oleh PDIP maupun lembaga lain yang peduli pada kondisi rakyat.

Simak beritanya di: http://digital.solopos.com/file/08032013/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya