SOLOPOS.COM - Sejumlah petugas memberikan layanan verifikator internal bagi pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wates, Kulonprogo, Kamis (29/12/2016). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wates mulai menerapkan sistem pendaftaran pasien secara daring melalui aplikasi berbasis android

 
Harianjogja.com, KULONPROGO-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wates mulai menerapkan sistem pendaftaran pasien dalam jaringan (daring) melalui aplikasi berbasis android. Fasilitas itu diharapkan dapat mengurangi panjangnya antrean pendaftaran pasien yang selama ini sering menuai keluhan dari masyarakat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur RSUD Wates, Lies Indriyati mengatakan pihaknya menyadari jika antrean layanan pendaftaran dianggap terlalu panjang dan lama. Hal itu sebenarnya terjadi karena petugas harus mengecek sejumlah persyaratan administrasi yang perlu disiapkan pasien, terutama para pengguna jaminan kesehatan. Petugas membutuhkan waktu lebih untuk melakukan verifikasi terhadap syarat penjaminan.

RSUD Wates kemudian berupaya mencari solusi paling tepat untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendaftaran pasien. Lies dan timnya pun merancang sistem pendaftaran secara daring sehingga bisa diakses masyarakat secara lebih fleksibel tanpa harus datang langsung ke rumah sakit.

Lies mengungkapkan, saat ini masyarakat atau calon pasien bisa melakukan pendaftaran secara mandiri melalui gawai canggih masing-masing. Pihaknya menyiapkan aplikasi pendaftaran berbasis android yang sudah dapat diunduh melalui laman resmi RSUD Wates sejak akhir Agustus kemarin.

“Kami juga menyiapkan anjungan untuk melakukan pendaftaran secara mandiri di loket pendaftaran,” ucap Lies, Minggu (10/9/2017).

Sistem baru itu diharapkan mampu mengurangi permasalahan terkait lamanya waktu tunggu pada layanan pendaftaran. Meski begitu, pendaftaran mandiri via aplikasi android maupun anjungan di rumah sakit hanya diperutukkan bagi pasien lama yang sudah memiliki nomor rekam medis.

Nomor rekam medis menjadi syarat utama untuk mendapatkan nomer antrean poliklinik. “Kami mohon maaf apabila dalam tahap awal masih terdapat kendala dan permasalahan,” ujar Lies.

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kulonprogo, Akhid Nuryati mengaku banyak menerima keluhan dari masyarakat terkait pelayanan kesehatan di RSUD Wates. Salah satunya memang soal panjangnya antrean di layanan pendaftaran pasien.

Menurut Akhid, dibutuhkan komitmen bersama untuk mewujudkan harapan menjadikan RSUD Wates sebagai rumah sakit unggulan di DIY. Hal itu bisa dimulai dari penerapan sistem yang lebih baik pada mekanisme pendaftaran pasien. RSUD Wates memang sudah semestinya mengoptimalkan kemajuan teknologi informasi. “Jadi pasien bisa tahu mau datang kapan ke rumah sakit sehingga tidak antrean yang sangat panjang,” kata Akhid.

Anggota Komisi IV DPRD Kulonprogo, Priyo Santoso menambahkan, penggunaan sistem daring dinilai mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan kesehatan. Sistem itu mempermudah pendaftaran pasien karena dapat dilakukan tanpa harus datang langsung ke rumah sakit dan mengantre lama. Dengan begitu, pasien diharapkan tidak kelelahan akibat terlalu lama di ruang tunggu karena bisa datang dengan menyesuaikan perkiraan waktu pemeriksaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya