SOLOPOS.COM - Ilustrasi tes virus corona atau Covid-19 (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN — RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen melakukan uji fungsi alat tes polymerase chain reaction (PCR) yang berfungsi untuk pemeriksaan laboratorium deteksi Covid-19 di RSUD setempat, Selasa (17/11/2020).

Alat senilai Rp3 miliar itu mampu melakukan deteksi specimen swab test sampai 96 orang dan bisa diketahui hasilnya dalam waktu 3-4 jam. Dalam kondisi outbreak, alat itu bisa dimaksimalkan operasinya sebanyak tiga kali pemeriksaan laboratorium per hari dengan kapasitas 288 orang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Tatag Prabawanto menyampaikan Sragen sudah memiliki dua alat untuk deteksi Covid-19, yakni ada Tes Cepat Molekuler (TCM) di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Sragen tetapi kapasitasnya kecil. Alat yang kedua, sebut Sekda, berupa alata PCR senilai Rp3 miliaran yang ditempatkan di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen.

"Alat PCR di RSUD Sragen itu sedang diuji fungsi. Kapasitasnya bisa sampai 92 spesimen swab test per jam. Nah, nanti ketika ada kebijakan vaksin dari pemerintah pusat maka akan kami prioritaskan untuk para tenaga kesehatan karena yang berada di lokasi berisiko tinggi terpapar Covid-19, yakni di RSUD. Kebijakan kalau Pemkab harus beli maka kami siap sesuai dengan kebutuhan," ujar Sekda saat ditemui wartawan, Selasa siang.

Astaghfirullah! Kasus Covid-19 di Klaten Tambah 54 Sehari, 1 Meninggal

Dia menerangkan untuk kasus positif Covid-19 yang ada di RSUD dr Soeratno Gemolong, Sragen, masih tracing untuk mencari kontak eratnya. Sekda tidak mengetahui sumber penularannya tetapi yang jelas RSUD itu berisiko tinggi terpapar Covid-19 sehingga protokol kesehatan harus diperketat terutama di layanan kesehatan.

"Jadi rumah sakit tetap jalan terus dan tidak ada penutupan pelayanan. Tujuh orang yang terpapar Covid-19 di RSUD Gemolong menjalani isolasi mandiri di RSUD setempat sehingga meskipun direkturnya terpapar Covid-19 tidak berpengaruh pada pelayanan," ujarnya.

Kapasitas

Terpisah, Pelaksana Tugas Bupati Sragen Dedy Endriyatno meminta informasi langsung kepada Direktur RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen dr Didik Haryanto. Dedy mendapatkan data bila kapasitas alat tes PCR itu sebanyak 96 spesimen swab test Covid-19 per 3-4 jam.

2 Jam Diperiksa di Kejari Klaten, Eks Kades Kebondalem Lor Dijebloskan ke Sel

Dia mengatakan alat PCR itu bisa dioptimalkan dengan pemeriksaan tiga kali operasional dalam sehari, yakni 96 orang kali tiga sehinga sebanyak 288 orang.

"Ini masih uji fungsi setelah itu uji coba dan bisa operasional. Kami minta dalam dua pekan ke depan alat PCR itu sudah operasional. Alat itu bisa untuk melokasiasi orang yang terpapar Covid-19 dengan cepat karena deteksi Covid-19 bisa dilakukan dalam waktu maksimal empat jam. Dengan kecepatan deteksi Covid-19 maka orang bisa dicegah untuk menularkan ke orang lain," jelasnya.

Meskipun RSUD Sragen memiliki alat PCR sendiri, Dedy menjamin tidak ada komersialisasi Covid-19 di RSUD dalam penanganan Covid-19. Kalau sampai ada, Dedy menilai hal itu sebagai tindakan yang tidak dimaafkan dan sanksinya pecat.

Kasus Covid-19 Klaten Melonjak Tajam, Hajatan dan Pembelajaran Tatap Muka Masih Boleh?

"Contohnya orang yang tidak terpapar Covid-19 kemudian di-Covid-kan. Alat PCR itu nanti akan disertai dengan penempatan sumber daya manusia (SDM) yang menjadi syarat untuk mendapatkan bantuan reagen dari pemerintah pusat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya