SOLOPOS.COM - Rektor Unida Gontor Prof. Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi menandatangani dokumen MoU dengan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dalam pemanfaatkan RSUD Sragen untuk RS Pendidikan di Fakultas Kedokteran Unida Gontor, Jawa Timur, Senin (6/6/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen akan jadi rumah pendidikan bagi Fakultas Kedokteran Universitas Darussalam (Unida) Gontor, Jawa Timur. Hal ini terwujud setelah adanya nota kesepahaman (MoU) antara Pemkab Sragen dan Unida Gontor pada Senin (6/6/2022).

Penandatangan MoU ini dilakukan Bupati Sragen, Kusdinar Untuk Yuni Sukowati dan Rektor Unida Gontor, Prof Dr KH Hamid Fahmi Zarkasyi di Setda Sragen.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Sekarang yang diperlukan adalah RS dengan sertifikasi pendidikan. MoU ini masih bersifat umum dan detailnya kemudian. Kami memilih RSUD Sragen sebagai RS pendidikan utama dalam pendirian Fakultas Kedokteran di Unida karena kualitas RSUD Sragen memenuhi kualifikasi sebagai RS pendidikan. Kami akan buka pendafatran 50 mahasiswa pada 2023. MoU ini sebagai syarat dalam pendirian Fakultas Kedokteran,” jelas Hamid.

Ia menerangkan Unida Gontor merupakan bagian dari Pondok Modern Darussalam Gontor. Banyak santri Pondok Gontor yang menjadi pasien langgaran RSUD Sragen.

Baca Juga: RSUD Sragen Kini Punya Generator Oksigen Mandiri, Nilainya Rp6,4 Miliar

Hamid juga menyampaikan RSUD Sragen layak dan memenuhi syarat sebagai RS pendidikan di bawah binaan Universitas Islam Indonesia (UII). Dia mengatakan keberadaan fakultas kedokteran ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat dan bisa menyetak dokter-dokter santri.

“Dokter-dokter santri itu bisa mengisi kebutuhan tenaga dokter di pondok-pondok pesantren. Selain itu masih ada puskesmas yang belum memiliki dokter. Lokasi kami di Mantingan, Kabupaten Ngawi. Kerja sama ini bisa dipeluas lagi ke depan,” katanya.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, menyampaikan banyak benefit yang diperoleh Sragen dari MoU dengan Unida Gontor. Ketika para mahasiswa menjalani pendidikan di RSUD Sragen, maka otomatis mereka tinggal di Sragen sehingga berbelanja di Sragen. Demikian pula bagi RSUD Sragen, jelas dia, keberadaan mahasiswa bisa membantu sumber daya manusia (SDM) di RSUD Sragen.

“Mahasiswa yang belajar di RSUD Sragen itu melakukan koas. Setelah selesai koas bisa melakukan internship (magang). Kerja samanya hanya dengan RSUD Sragen karena rumah sakit yang memiliki sertifikasi sebagai RS pendidikan dan harus tipe B,” ujarnya.

Baca Juga: Unida Gontor Bangun Fakultas Kedokteran di Ngawi, Ini Lokasinya

Ia menerangkan puskesmas bisa juga digunakan untuk mahasiswa program studi Ilmu Kesehatan masyarakat untuk lokasi magang. Selama ini yang koas di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen dari UII dan UNS [Universitas Sebelas Maret) Solo.

Sebagai informasi Sragen memiliki tiga RSUD, yakni RSUD tipe B , RSUD tipe C di Gemolong, dan RSUD tipe D di Tangen yang sebentar lagi operasional. Di samping itu, ada 25 puskesmas di 20 kecamatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya