SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Pengelola Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Solo terpaksa merujuk pasien ke RS lain. Hal ini lantaran keterbatasan tenaga yang ada di RSUD yang belum berbentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Kepala RSUD Solo, Sumartono, mengutarakan RSUD memiliki 100 tempat tidur dengan 16 perawat. Dari total perawat tersebut, empat orang ditempatkan di Unit Gawat Darurat (UGD), lima perawat di poliklinik. Sementara, tujuh perawat sisanya ditempatkan di ruang rawat inap yang dibagi dalam empat shift.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Masing-masing shift terdapat dua perawat yang bertugas. “Setelah kami tawarkan, mereka hanya mampu menjaga maksimal 20 pasien. Jadi , kalau ada pasien yang ke-21 dan harus rawat inap, kami rujuk lagi ke RS lain karena kuotanya sudah tidka cukup lagi,” urainya saat ditemui wartawan di DPRD Solo, Senin (4/3/2013).

Dia mencontohkan beberapa waktu lalu terdapat warga Boyolali yang terkena demam berdarah mesti dirujuk ke RS lain. “Kami tenaganya ada untuk menyembuhkan itu, laboratorium menunjang. Hanya perawat yang itdak ada. Jadi terpaksa kami rujuk ke RS lain,” urainya.

Sumartono mengaku tak sedikit pasien yang terpaksa dirujuk ke RS lain lantaran keterbatasan perawat. Kondisi itu hampir terjadi saban hari.

“Cukup banyak yang terpaksa dirujuk ke RS lain. Saya tidak bisa bilang puluhan atau ratusan, tetapi 20%-25% pasien yang datang kami rujuk ke RS alin. Ya nilainya memang cukup tinggi,” ungkapnya.

Sumartono menuturkan satu-satunya solusi guna mengatasi persoalan itu yakni BLUD segera dibentuk. “Jawaban hanya ada di BLUD. Kalau soal dokumen sudah kami sampaikan ke tim penilai. Sudah kami paparkan. Kalau kapan dibentuk BLUD ya selambat-lambatnya Mei sudah selesai. Tetapi kalaupun akhir Maret sudah, kenapa tidak,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya