SOLOPOS.COM - Ilustrasi layanan sosial hemodialisa PMI (pmi.or.id)

RSUD Loekmono Hadi memastikan semakin banyak kaum muda Kudus menderita penyakit ginjal.

Semarangpos.com KUDUS — Jumlah penderita penyakit ginjal berusia muda yang menjalani perawatan di RSUD Loekmono Hadi Kudus, Jawa Tengah semakin bertambah. Perkembangan yang memprihatinkan terkait kondisi pasien yang lazim disebut gagal ginjal itu diduga akibat pola makan yang tidak sehat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dari puluhan pasien penyakit ginjal yang harus menjalani cuci darah [dialisis] di RSUD Loekmono Hadi Kudus, tercatat banyak yang masih berusia muda,” ungkap Kepala Ruang Hemodialisa RSUD Loekmono Hadi Kudus Suhardi yang ditemui di sela-sela peringatan Hari Ginjal Sedunia di ruang hemodialisa RSUD Loekmono Hadi Kudus, Kamis (8/3/2018).

Ekspedisi Mudik 2024

Ia mencatat jumlah pasien yang melakukan pelayanan cuci darah di RSUD Loekmono Hadi Kudus setiap harinya berkisar 27 pasien-28 pasien. Jumlah itu belum termasuk pasien yang rawat inap. Bahkan, permintaan pelayanan juga ada yang berasal dari pasien rumah sakit lain.

Dalam rangka melayani pasien cuci darah, RSUD Kudus menyediakan sebanyak 15 unit alat pencuci darah dari sebelumnya hanya 10 mesin. Ia mencatat dari puluhan pasien dialisis usia pasien paling muda berumur 19 tahun dan ada pula yang masih berumur 20 tahun dan 22 tahun.

Salah seorang pasien termuda, kata dia, baru saja meninggal pekan kemarin karena pola makannya di rumah susah dikendalikan meskipun sudah diingatkan oleh keluarga. Sementara itu, pasien penyakit ginjal lainnya yang masih berusia muda, katanya, masih bertahan melakukan cuci darah secara rutin serta menjaga asupan makannya.

Dari sejumlah pasien penyakit ginjal yang menajalani dialisis, kata dia, mayoritas disebabkan karena pola makan yang tidak sehat dan sering kali mengonsumsi makanan cepat saji dan minuman berkarbonasi dengan intensitas tinggi. Faktor lainnya, ada yang disebabkan karena penggunaan nutrisi kulit seperti vitamin C dengan cara penyuntikan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ginjal.

“Padahal kebutuhan vitamin C untuk tubuh setiap orang ada takarannya, sedangkan untuk mendapatkan hasil bisa tampil cantik dengan kulit menawan dalam waktu singkat biasanya dosis yang digunakan terlalu berlebihan,” ujarnya.

Dampaknya, lanjut dia, bisa mengakibatkan risiko serangan ginjal atau justru hatinya yang tidak kuat. Menurut dia untuk menyelamatkan jiwa pasien penderita penyakit ginjal bisa dipertahankan melalui cuci darah secara rutin serta menjaga pola makan yang sehat.

“Keluarga juga harus memberikan dukungan semangat kepada anggota keluarganya yang menderita penyakit ginjal karena dukungan tersebut terbukti bisa mempertahankan penderita bisa tetap menjalani kehidupan secara normal,” ujarnya. Dalam rangka memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pola makan yang sehat untuk menghindari serangan penyakit ginjal, RSUD Loekmono Hadi Kudus menggelar penyuluhan gizi.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya