SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok. SOLOPOS)

Ilustrasi (Dok. SOLOPOS)

Sragen (Solopos.com)–Badan Layanan Umum (BLU) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sragen kehilangan pendapatan senilai Rp 45,05 juta pada tahun 2010 lantaran banyak pasien yang melarikan diri dan ngemplang dari tagihan pengobatan dan perawatan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

RSUD mencatat sebanyak 30 pasien sepanjang 2010 yang berpotensi tidak tertagih hingga tahun ini.

Besarnya piutang RSUD Sragen yag tidak tertagih tersebut juga menjadi temuan laporan hasil pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2011.

Berdasarkan LHP atas kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dalam rangka pemeriksaan keuangan Pemkab Sragen 2010 No 49C/LHP/XVIII.SMG/05/2011 tertanggal 24 Mei 2011, mencatat ada tujuh alasan penyebab hilangnya pendapatan RSUD itu, salah satunya banyak pasien yang melarikan diri.

Direktur Utama RSUD Sragen, M Farid Anshori, saat ditemui wartawan, Senin (25/7), mengungkapkan secara garis besar ada tiga faktor yang menyebabkan piutang pasien tidak tertagih, yakni adanya karyawan RSUD yang menanggung biaya pasien tapi tidak tertagih, banyaknya pasien melarikan diri dan karena kejadian darurat.

“Prinsipnya, kami segera memulangkan pasien setelah dinyatakan sehat. Kami sudah membentuk tim khusus untuk menagih piutang itu. Namun, tetap tim khusus RSUD pun tak berhasil menagih. Peristiwa seperti ini hampir terjadi setiap tahun,” ujar Farid didampingi tiga staf RSUD di ruang kerjanya.

(trh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya