SOLOPOS.COM - RSUD Dr. Moewardi Solo. (Solopos/dok)

Solopos.com, SOLO – RSUD Dr. Moewardi siap menangani pasien yang terjangkit virus corona tipe baru. Pihak rumah sakit telah menyiapkan tim khusus serta ruang isolasi bagi pasien yang terjangkit virus.

Kepala Subbag Hukum dan Humas RSUD Dr.Moewardi Solo, Eko Haryati, mengatakan, pihaknya telah menerima surat edaran dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk bersiaga menangani pasien yang terjangkit virus corona tipe baru.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

RSUD Dr. Moewardi merupakan salah satu rumah sakit pusat rujukan bagi pasien dengan penyakit yang menular dari udara atau airborne, salah satunya virus corona tipe baru.

“Kami memiliki tim dan ruangan isolasi bertekanan negatif yang berlokasi di lantai satu. Misal ada pasien dengan corona dari bandara kami tampatkan di ruangan isolasi. Akses ruangan dari luar sehingga tidak bersinggungan dengan pasien lain,” katanya kepada Solopos.com saat ditemui di kantornya, Kamis (23/1/2020).

Eko Haryati menjelaskan, satu ruangan isolasi dipakai menampung dua pasien yang terpisah. Standar isolasi telah dipenuhi antara lain, ruang antara dan ruang monitor untuk memantau pasien.

“Kalau dari awal perujuk pasien tidak menyampaikan pasien dengan infeksi airborne. Dan terlanjur masuk IGD. IGD juga memiliki ruang isolasi khusus,” jelasnya.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, ruang isolasi memiliki luas 3 x 3 meter. Perawat yang masuk ruang tersebut harus melewati empat pintu. Petugas medis wajib memakai pakaian alat pelindung diri serta mandi di ruang antara setelah berkontak langsung dengan pasien.

Eko Haryati menambahkan, sampai saat ini belum ada komunikasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Semarang Wilayah Kerja Bandara Adi Soemarmo Solo terkait virus corona tipe baru. Ia menegaskan bersedia melakukan koordinasi untuk melakukan antisipasi penularan virus corona yang mewabah di China.

Dikutip dari Bisnis.com, virus corona kali pertama ditemukan di pusat Kota Wuhan, China, sebelum memicu kekhawatiran karena hubungannya dengan sindrom pernapasan akut parah (SARS) yang menewaskan hampir 650 orang di seluruh daratan China dan Hong Kong pada 2002-2003.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya