SOLOPOS.COM - RSUD Bung Karno Solo. (Surakarta.go.id)

Solopos.com, SOLO — RSUD Bung Karno atau RSBK Solo siap menampung 200 pasien Covid-19, namun terkendala tenaga medis atau dokter yang belum siap. Pengoperasian RSUD itu masih menunggu izin Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.

Secara persiapan, seluruh gedung dan kamar isolasi telah siap. Namun, kesiapan tenaga medis terutama yang merawat pasien virus corona belum final. Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani, mengatakan apabila izin sudah turun maka RSBK bisa merawat hingga 200-an pasien.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dibolehkan Luhut, Ojol Tetap Dilarang Anies Bawa Penumpang

“Kami masih butuh dukungan dari provinsi maupun pusat. Tapi kalau soal bangunan, sudah siap sekali untuk kapasitas 200-an. Kami hanya butuh tenaga medisnya, alat pelindung diri (APD) sudah siap. Perlengkapan lain juga sudah disiapkan,” kata dia dalam jumpa pers di Ruang Natapraja, Kompleks Balai Kota Solo, Senin (13/4/2020).

Ahyani menyebut tidak mudah memindahkan seluruh pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 untuk dirawat di RSUD Bung Karno Solo. Begitu pula untuk menyuplai tenaga kesehatan dari RS sekitar. Padahal sebelumnya Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Cabang Soloraya menyatakan kesanggupannya.

Mudik Saat Wabah Corona, Para Perantau asal Jepara Minta Cerai

“Ternyata sulit. Ini sebenarnya baru dibahas bagaimana baiknya. Kami akan konsultasi ke provinsi karena RS yang jadi rujukan Covid-19 kewenangannya di sana,” bebernya.

Kemampuan RSUD Bung Karno Solo menampung pasien Covid-19 dibutuhkan mengingat jumlah pasien sudah mencapai puluhan orang. Itu termasuk pasien dari dalam maupun luar kota baik ODP, PDP, dan positif.

Polisi Tuding Anarko Rancang Penjarahan di Jawa, YLBHI: Jangan Sampai Darurat Sipil

Rp50 Miliar

Data kumulatif hingga Senin, jumlah warga Solo yang terkonfirmasi positif virus corona atau SARS CoV-2 belum ada perubahan. Yakni lima orang, dengan rincian dua dirawat, satu sembuh, dan dua meninggal dunia. Sedangkan untuk PDP sebanyak 62 orang, terdiri dari 17 orang dirawat, sembuh 33 orang, dan meninggal dunia 12 orang.

“ODP [Orang Dalam Pemantauan] ada 367 orang, yang dirawat inap di rumah sakit sebanyak 6 orang, rawat jalan rumah sakit 195 orang dan 166 orang rawat jalan Puskesmas. Sedangkan untuk kondisi rumah karantina, data Senin pagi ada 71 orang di Grha Wisata Niaga dan lima orang di Dalem Joyokusuman,” jelas Ahyani.

Mudik ke Pekalongan, Warga Jakarta Positif Corona Meninggal Dunia

Sebelumnya, Direktur RSUD Bung Karno Solo, dr Wahyu Indianto, sudah menghitung anggaran senilai Rp50 miliar untuk menampung pasien Covid-19. Dana senilai itu akan digunakan untuk mengubah setting ruangan, pembelian alat pelindung diri (APD), obat habis pakai, serta alat penunjang lain yang harus disediakan.

“Selain itu juga untuk tenaga medisnya, karena kami tidak memiliki sumber daya manusia yang cukup. Ini merupakan kelanjutan dari arahan Gubernur saat konferensi video kemarin. Kami diminta mempersiapkan diri dengan menggelar rapat anggaran,” kata dia saat dijumpai wartawan di Rumah Dinas Wali Kota Loji Gandrung, Rabu (25/3/2020).

Usai Geger Pasien Covid-19 Berbohong, Ratusan Warga Geyer Grobogan Isolasi Diri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya