SOLOPOS.COM - Pintu utama RSIS Yarsis, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo. (Solopos/Iskandar)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Sebanyak 45 karyawan Rumah Sakit Islam Surakarta atau RSIS Yarsis di Pabelan, Kartasura, Sukoharjo menjalani karantina secara mandiri karena sempat ada kontak dengan pasien suspect corona beberapa waktu lalu.

Awalnya jumlah karyawan RSIS Yarsis Surakarta yang menjalani karantina diinformasikan ada 20-an orang. Mereka harus mengarantina diri dan tak boleh keluar rumah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Umum RSIS Yarsis Surakarta dr. Iswati membenarkan ada karyawannya yang harus dikarantina mandiri setelah diketahui berkontak dengan pasien suspect corona. Jumlahnya tak hanya 20-an melainkan 45 orang yang terdiri dari tenaga medis dan petugas kebersihan.

Update! Sekolah di Sukoharjo Libur 2 Pekan Mulai Senin 16 Maret

Pada Senin (16/3/2020), seluruh karyawan tersebut dinyatakan sehat namun harus melaporkan terus kondisinya secara rutin ke rumah sakit. Dokter Iswati mengatakan pasien suspect virus corona tersebut sempat dirawat dua hari di RSIS Yarsis Surakarta.

Selama dua hari itu seluruh karyawan yang berkontak diminta karantina mandiri. Pasien itu dinyatakan positif corona pada Jumat (13/3/2020). Saat itu juga dia langsung meminta karyawan yang berkontak untuk karantina mandiri.

Liburan, Guru dan Staf di Karanganyar Kerja Bakti Bersihkan Sekolah

“Kondisinya sampai saat ini sehat, tidak ada gejala apa pun. Mereka kami rumahkan dengan gaji penuh. Kami suplai dengan obat, vitamin, dan pendongkrak imunitas," kata Iswati.

Karyawan Yang Dikarantina Dilengkapi APD

Tak hanya itu, para karyawan RSIS Yarsis Surakarta yang dirumahkan itu juga dilengkapi alat pengaman diri (APD), masker, dan sebagainya. Mereka sedapat mungkin tak boleh berkontak dengan keluarganya.

"Tidak boleh keluar rumah. Kalaupun mendesak harus keluar itu wajib lapor ke Ketua Tim Penanganan Covid-19 dari Yarsis,” tuturnya saat dihubungi Solopos.com, Senin malam.

Wabah Corona Merebak, Jalur Pendakian Merbabu Ditutup 14 Hari

Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo menyebut ada 20-an warga yang wajib menjalani karantina mandiri karena diketahui berkontak dengan pasien suspect corona di Solo.

Sebelum dirujuk ke RSUD dr Moewardi, pasien suspect corona ini sempat berobat ke RSIS Yarsis Surakarta sehingga karyawan dan petugas medis RS itu pun wajib karantina mandiri.

Jumlah orang yang menjalani karantina mandiri menambah daftar 62 orang yang sebelumnya sudah dikarantina sejak Jumat (13/3/2020).

Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan 20-an orang itu terdiri dari keluarga dan tenaga medis rumah sakit yang bersangkutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya