SOLOPOS.COM - Koordinator Medis RSDC Donohudan, Rivan Danuaji, saat diwawancara wartawan di halaman RSDC Donohudan Boyolali pada Kamis (17/2/2022) sore. (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Rumah Sakit Daruat Covid-19 (RSDC) Donohudan Boyolali, Jawa Tengah menampung 17 pasien pada Kamis (17/2/2022). Mereka memiliki gejala sedang dan ringan dengan komorbid atau penyakit penyerta.

Hal tersebut disampaikan Koordinator Medis RSDC Donohudan Boyolali, Rivan Danuaji, kepada wartawan saat ditemui di halaman RSDC Donohudan Kamis. Ia mengatakan RSDC Donohudan memang hanya menerima dua kriteria tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Di sini memang kriterianya gejala sedang atau gejala ringan dengan komorbid. Dan kami merupakan rumah sakit rujukan jadi harus ada rujukan dari instansi seperti puskesmas atau rumas sakit lain,” katanya.

Baca Juga : Intip Kesiapan RSDC Donohudan Boyolali Tangani Pasien Covid-19

Lebih lanjut, Rivan mengatakan 17 pasien yang dirawat di RSDC Donohudan berasal dari Soloraya dan luar kota.

“Yang saat ini kami rawat ada 17 pasien. Ada dari Solo, Boyolali, Klaten. Kemudian ada juga dari luar kota seperti Jakarta dan Jepara. Tapi Soloraya yang paling banyak,” jelasnya.

Rivan juga mengatakan gejala yang dialami pasien yang dirawat di RSDC Donohudan, seperti batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan. “Untuk gejala sedang itu ada gejala pneumonia. Jadi kami rontgen dan beberapa parameter menentukan ada inflamasi di paru-paru pasien,” ungkap Rivan.

Baca Juga : RSDC Donohudan Rawat 4 Pasien Covid-19 asal Solo

Rivan mengatakan sempat merujuk pasien ke RS Moewardi dikarenakan perburukan gejala. Hal tersebut terjadi sekitar bulan September hingga Oktober 2021. Pasien Covid-19 varian Delta.

“Ada sampai sekarang enam yang [pernah] kami rujuk ke Moewardi. Jadi waktu itu memang ada sesak napas yang mulai memburuk. Gejalanya masuk kriteria berat, ya kami kirim ke Moewardi,” jelas Rivan.

Lebih lanjut, Rivan mengungkapkan 338 tempat tidur di RSDC Donohudan Boyolali. Namun hanya sekitar 40 tempat tidur yang digunakan. “Kapasitas total 338 bed. Cuma, keterbatasan tenaga dan sebagainya, saat ini kami operasionalkan 40-50 bed. Kemudian, Desember sempat kosong. Sekitar akhir desember hingga Januari mulai naik sampai sekarang. Kemarin sempat full kapasitasnya 40 [pasien],” paparnya.

Baca Juga : Pemkab Boyolali Salurkan Paket Bantuan Rp200.000 untuk Warga Isoman

Ia juga mengaku sudah mendapatkan perintah dari Gubernur Jawa Tengah dan Dinas Kesehatan Jawa Tengah untuk mempersiapkan RSDC Donohudan. RSDC Donohudan diminta mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

“Kami berjejaring dengan RS Moewardi karena pengampu di sini adalah RS Moewardi. Kami berkomunikasi terkait persiapan lonjakan kasus. Sudah menyiapkan ketenagaan, obat-obatan, semua siap. Oksigen juga aman. Kami punya lima ton sentral oksigen dan oksigen konsentrator,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya