SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANTUL: Rumah Sakit Daerah Bantul akan membentuk bank darah untuk mencukupi kebutuhan pasien rumah sakit. 

Direktur RSD Panembahan Senopati Bantul, I Wayan Sudana menegaskan Bank darah dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan pasien yang semakin meningkat. Kebutuhan darah banyak diperlukan untuk keperluan operasi, cuci darah, ibu melahirkan berisiko tinggi, demam berdarah (DB).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

 “Kami selama ini hanya mengandalkan stok darah PMI dan kerabat,”ujarnya pada Harian Jogja kemarin.

Pihaknya kewalahan melayani pasien cuci darah dan ibu hamil berisiko tinggi yang naik sebanyak tiga kali lipat pada tahun 2008. Rata-rata per hari RSD harus melayani empat pasien yang menjalani cuci darah. Sementara itu, ibu melahirkan berisiko tinggi cenderung membutuhkan banyak darah, karena HB mengalami penurunan drastis.

Bank darah nantinya hanya menampung darah dari PMI yang telah melalui sejumlah proses pemeriksaan laboratorium. Sehingga, darah tersebut layak bagi pasien sesuai dengan golongan darahnya, tanpa kekhawatiran terjangkit penyakit. “Darah nantinya siap pakai, pasien tidak perlu khawatir,” jelasnya.

Terpisah, Budianto, Kepala Markas cabang PMI, menyebutkan kebutuhan darah di PMI saat ini baru terpenuhi sekitar 70% untuk semua golongan. Rata-rata per bulan, PMI membutuhkan darah sebanyak 300-350 kantong darah. Golongan darah AB sulit terpenuhi, padahal per hari PMI membutuhkan darah sebanyak 10-20 kantong darah.

Untuk mengantisipasi kekurangan, PMI biasanya menganjurkan pasien untuk membawa donor dari keluarga. Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan PMI Bantul biasanya mendatangkan darah dari Magelang.  “Mencari sukarelawan sulit, yang bisa kita optimalkan ya donor dari keluarga,” tukasnya.

Mayoritas pemenuhan kebutuhan diberikan kepada pasien penyakit dalam, kandungan, anemia, dan bedah. Jumlah pendonor yang masuk dalam daftar PMI mencapai 400 orang. Angka tersebut menurutnya masih kurang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Sementara itu,  tes darah lanjutnya membutuhkan beban biaya yang cukup mahal. Untuk satu kali tes darah, semua golongan membutuhkan biaya sebesar Rp10.000. (Sinta Maharani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya