SOLOPOS.COM - Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat jumpa pers dengan wartawan di ruang rapat Bupati Sragen, Kamis (20/2/2020). (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, meminta semua rumah sakit swasta di Bumi Sukowati untuk menyiapkan ruang isolasi pasien corona. Hal itu guna mengantisipasi adanya pasien limpahan dari rumah sakit darurat yang berada di kompleks Techno Park Sragen.

RS darurat yang berkapasitas 24 tempat tidur itu rencana mulai dioperasikan pada Senin (13/4/2020). RS darurat disiapkan sebagai lini pertama dalam penanganan pasien yang terpapar virus corona. Sementara RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen dan RSUD dr. Soeratno Gemolong disiapkan sebagai lini kedua dan ketiga.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

PDP Corona Madiun Meninggal, Keluarga Pasien Dikarantina

“Tidak menutup kemungkinan RS swasta kami tetapkan sebagai lini ketiga melalui SK Bupati. Oleh sebab itu, semua RS swasta harus bersiap diri. Mereka harus bisa menyiapkan ruang isolasi untuk mengantisipasi adanya limpahan pasien dari RS darurat,” terang Bupati Sragen saat ditemui wartawan di sela-sela penyerahan bantuan masker medis dari keluarga besar Untung Wiyono kepada perwakilan RS negeri, RS swasta dan puskesmas di Pendapa Rumdin Bupati Sragen, Jumat (10/4/2020).

Saat ini terdapat tujuh RS swasta yang beroperasi di Kabupaten Sragen. Bila masing-masing RS swasta bisa menyiapkan ruang isolasi dengan tiga tempat tidur, maka tersedia 21 tempat tidur yang bisa dipakai untuk menangani pasien yang terpapar virus corona.

“Puncak sebaran virus corona ini diperkirakan pada Mei atau Juni. Mau tidak mau kita harus bersiap diri. Tapi, kita berdoa saja semoga RS darurat nanti tidak terpakai,” ucap Yuni.

Baki Masuk Zona Merah Corona Sukoharjo, Ini Penjelasan Camat

Sementara itu, hingga Jumat siang, terdapat enam pasien dalam pengawasan (PDP) di RS Soehadi Prijonegoro Sragen. Sementara di RS dr. Soeratno, tidak ada PDP yang dirawat di sana. Semua PDP itu sudah menjalani tes swab guna memastikan apakah mereka terjangkit virus corona.

“Termasuk PDP asal Ngrampal yang meninggal dunia pada Rabu [8/4/2020] lalu juga sudah menjalani swab pada Minggu [5/4/2020]. Sekarang kami masih menunggu hasilnya. Seperti PDP yang meninggal di Teguhan beberapa waktu lalu, hasil swab juga baru turun setelah dua pekan,” terang Yuni.

Mudik dari Jakarta, PDP Corona Asal Madiun Meninggal Dunia

Penyerahan Masker

Pada kesempatan itu, keluarga Untung Wiyono yang diwakili Untung Wibowo Sukowati menyerahkan 12 dus masker medis kepada perwakilan RS negeri, RS swasta dan puskesmas. Masing-masing dus berisi 50 boks masker medis. Selain masker medis, hand sanitizer juga dibagikan kepada perwakilan RS negeri, RS swasta dan puskesmas.

“Dari DPRD Provinsi Jateng sudah merealokasi anggaran Rp70 miliar. Secara keseluruhan, ada Rp1,4 triliun yang disiapkan Pemprov Jateng untuk penanggulangan virus corona. Setiap kabupaten/kota akan mendapatkan Rp15 miliar,” terang Wibowo yang juga anggota DPRD Provinsi Jateng itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya