SOLOPOS.COM - Ilustrasi Covid-19 (Freepik).

Solopos.com, KLATEN -- Rumah sakit atau RS swasta di Pedan menolak rencana penutupan oleh Pemkab Klaten menyusul adanya dokter dan perawat setempat yang terinfeksi Covid-19. Manajamen berdalih sumber penularan virus itu berasal dari luar RS setempat.

Pemilik RS swasta di Pedan, Suhardjanto,mengatakan sumber penularan virus corona berasal dari luar RS setempat. Terpaparnya salah seorang dokter, JNR, terjadi di luar RS, April 2020.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Waktu itu, JNR sempat mengantar kakaknya yang melahirkan di salah satu rumah sakit di Solo. Semula, kakak JNR dinyatakan positif Covid-19. Lalu, dokter JNR turut di-rapid test. Hasil rapid test di RS di Solo itu, yakni reaktif.

Bukan New Normal, Bupati Sebut Pelonggaran Aktivitas Masyarakat di Karanganyar Semangat Baru

JNR lalu menjalani tes swab pada 11 dan 12 Mei. Hasilnya positif. Sejak saat itu, JNR diminta mengisolasi diri di rumah. Belakangan, dokter JNR yang melakukan tes swab di RSUD Sukoharjo dinyatakan negatif Covid-19 pada Selasa (9/6/2020).

Di sisi lain, RS swasta di Pedan juga melakukan rapid test massal terhadap 55 karyawannya pada 23 Mei 2020. Hasil rapid test menunjukkan dua karyawan dinyatakan reaktif, yakni ADE dan EY.

Kemudian, keduanya diminta mengisolasi mandiri di rumahnya. Selanjutnya, ADE dan EY dilakukan tes swab. Hasilnya, ADE positif Covid-19 dan EY negatif. Hingga sekarang, ADE dirawat di Rumah Sakit Daerah (RSD) Bagas Waras Klaten.

Terapkan Protokol Pencegahan Covid-19

“Sumber penularan ini bukan dari RS. Kronologinya sudah jelas, dokter JNR terpapar di luar RS. Kami pun juga sudah melakukan protokol kesehatan [pencegahan Covid-19]. Itu seakan-akan tidak dilihat. Kami mohon dengan sangat kepada Pemkab Klaten bisa lebih bijaksana lagi. Kami pun sudah berkoordinasi secara vertikal, kami tak bisa menerima itu,” kata Suhardjanto, saat ditemui wartawan di salah satu rumah makan di Mlese, Kecamatan Ceper, Rabu (10/6/2020).

Ini Cara Otoritas Liga Spanyol Hormati Korban Covid-19

Hal senada dijelaskan Jubir Covid-19 RS swasta di Pedan, Totok Subiyanto. Totok mengatakan manajemen RS menerapkan protokol kesehatan Covid-19 saat memberikan pelayanan kepada seluruh pasien.

Penerapan protokol serupa juga dilakukan kepada masyarakat/pasien. RS juga tak akan melayani masyarakat yang tak mengenakan masker.

“Kami sendiri kurang setuju dengan wacana penutupan itu. Saat ini kami masih melakukan pelayanan. Hari ini pun masih ada yang rawat inap,” kata Totok.

Sebelumnya, Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan Pemkab Klaten berencana menutup sementara RS swasta di Pedan itu. Hal itu menyusul adanya seorang dokter dan perawat yang dinyatakan positif Covid-19.

“Pelayanan di RS swasta di Pedan itu akan dibatasi atau ditutup dahulu. Ini semata-mata untuk mengetahui penyebabnya,” kata Sri Mulyani.

Bocah SMP yang Hilang di Bengawan Madiun Akhirnya Ditemukan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya