SOLOPOS.COM - Rumah limasan di RS Lapangan Joglo Dungus, Kabupaten Madiun, yang akan menjadi tempat isolasi pasien positif Covid-19. (Madiunpos.com-Abdul Jalil)

Solopos.com, MADIUN -- Rumah Sakit (RS) Lapangan Joglo Dungus yang ada di kawasan RS Paru Dungus, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, telah diresmikan, Rabu (3/2/2021). Namun, rumah sakit darurat untuk pasien positif Covid-19 ini baru menerima pasien pada Jumat (5/2/2021).

Kepala RS Lapangan Joglo Dungus, Hendri Hariyanto, mengatakan rumah sakit lapangan ini baru menerima pasien Covid-19 pada Jumat. Hal ini karena masih ada beberapa tempat yang perlu pembenahan. Terutama untuk ruang dekontaminasi tenaga kesehatan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Ruang dekontaminasi ini belum siap. Mudah-mudahan besok malam sudah siap, sehingga Jumat sudah bisa menerima pasien," kata dia.

Baca juga: Doa Agar Pandemi Segera Berakhir, Dibaca dan Diamalkan Yuk!

Di rumah sakit lapangan ini terdiri dari lima bangunan rumah joglo, tiga bangunan rumah tipe limasan, dan delapan ruang bangunan. Total kapasitas tempat tidur yang disediakan di rumah sakit darurat ini ada 150 unit.

"Sampai hari ini tempat tidur yang sudah terpasang ada 140 unit. Kurang 10 bed saja," jelas dia.

Di RS ini sudah tersedia dokter spesialis sebanyak sepuluh orang. Sedangkan untuk perawat ada 40 orang.

"Kalau total tenaga medis dan kesehatan di rumah sakit lapangan ini ada 132 orang. Sebanyak 60 tenaga medis itu dari RS Paru Dungus. Yang lain ada dari RS Paru Manguharjo dan RSUD dr. Soedono," terang Hendri.

Baca juga: Sebagian Warga Daleman Karanganyar Tak Mengungsi Meski Rumah Tergenang Banjir

Rumah sakit darurat ini memang dikhususkan untuk pasien positif Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan. Sedangkan untuk pasien positif yang memiliki gejala sedang hingga berat akan dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19 RSUD dr. Soedono.

"Yang dirawat di sini diharapkan untuk pasien yang bisa beraktivitas mandiri. Pasien gejala ringan. Konsepnya memang untuk pasien bisa beraktivitas mandiri. Jika ada pasien dengan gejala ringan tapi tidak bisa beraktivitas mandiri, ya tetap saja tidak bisa dirawat di sini," kata dokter di RS Paru Dungus tersebut.

Isolasi Sepuluh Hari

Setiap pasien yang dirawat di RS Lapangan Joglo ini akan menjalani masa isolasi selama sepuluh hari. Setelah rampung masa isolasi, pasien tersebut bisa langsung pulang.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan RS Lapangan Joglo ini memang berada di Kabupaten Madiun. Tetapi, pasien yang dibawa ke sini tidak menutup kemungkinan berasal dari luar Madiun.

Dia menuturkan pembangunan RS Lapangan Joglo Dungus ini dibangun karena ada kecenderungan kasus positif di wilayah Madiun Raya meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca juga: Bengawan Solo Meluap, Rumah Warga Jebres Solo Terendam Banjir

Bahkan beberapa daerah seperti Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Ngawi, Ponorogo, Trenggalek, dan Nganjuk sempat berstatus zona merah.

Dengan keberadaan RS Lapangan Joglo Dungus ini diharapkan bisa membuat rumah sakit di wilayah tersebut relaksasi dalam perawatan pasien Covid-19.

"Ini untuk perluasan cakupan layanan. Sehingga masyarakat mendapatkan opsi dalam pelayanan penanganan Covid-19," jelas gubernur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya