SOLOPOS.COM - Tambahan tiga tenda darurat di RS dr Moewardi (RSDM) Solo. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Lonjakan kasus Covid-19 membuat Solo sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja. Sejumlah rumah sakit terpaksa menambah tenda darurat untuk bisa menampung pasien Covid-19 yang terus berdatangan.

Seperti Rumah Sakit dr. Moewardi Solo (RSDM) yang menambah tiga tenda darurat. Pendirian tenda darurat juga dilakukan di Rs Koestati Solo dan RS Bung Karno Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, Indradi, pihaknya memasang tiga tenda tambahan di RSDM, pada Minggu (27/6/2021). Dua di antaranya tenda pengungsi dan satu lainnya tenda posko.

Baca Juga: Bed Isolasi Pasien Covid-19 RS Kota Solo Selalu Penuh Meski Terus Ditambah

Tenda tenda pengungsi masing-masing berukuran 6 x 14 meter bantuan dari Dinas Sosial. Sementara tenda posko berukuran 3 x 4 meter bantuan dari Kemensos. Total ada empat tenda darurat berdiri di RSDM Solo.

"Mudah-mudahan tidak ada permintaan bantuan lagi. Artinya kasusnya tidak melonjak," ujar Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, Indradi, saat dihubungi Senin (28/6/2021).

Pemasangan tenda darurat juga dilakukan pihak RS Koestati dan RS Bung Karno. Namun, menurut Indradi, tenda darurat di RS Bung Karno digunakan untuk lokasi uji usap, bukan merawat pasien Covi-19.

Baca Juga: Kemenkes Buka Layanan Vaksinasi Covid-19 Tanpa Syarat Domisili Di Solo, Ini Lokasinya

Selalu Penuh

Seperti diketahui tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) ruang isolasi maupun ICU Covid-19 di 16 rumah sakit (RS) di Kota Solo hampir selalu penuh kendati sudah ditambah.

Pada pekan kedua Juni, tempat tidur isolasi Covid-19 berjumlah 615 unit, sedangkan ICU Covid-19 ada 127 unit, sehingga totalnya 742 unit.

Kemudian hingga Sabtu (26/6/2021), ada penambahan kapasitas keduanya sehingga totalnya jadi 983 unit. “Sudah ditambah, tapi tingkat keterisiannya mencapai 92% lagi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, kepada wartawan, Sabtu.

Baca Juga: Lurah Positif Covid-19, Kantor Kelurahan Mojosongo Jebres Solo Lockdown

Ning, sapaan akrabnya, mengatakan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat jauh melampaui lonjakan pada Januari-Februari lalu, karena dulu hanya 880 bed isolasi di seluruh rumah sakit Solo. "Intinya, berapa pun tambahan kapasitasnya, kalau hulunya tidak dikendalikan, ya tidak akan selesai," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya