JOGJA—Rumah Sakit Bethesda memastikan Reza Wardhana, 16, pelajar yang diduga menjadi korban kekerasan anggota polisi, mengalami pendarahan fatal pada bagian otak akibat benturan keras hingga akhirnya meninggal dunia akhir pekan lalu.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kepastian ini disampaikan langsung oleh Kepala Bagian Humas dan Marketing Rumah Sakit Bethesda Jogja, Nur Sukawati, Senin (5/11/2012).
“Dari pemeriksaan medis, kepala Rezza mengalami benturan keras sehingga menyebabkan pendarahan pada bagian otak.”
Kendati begitu, pihak rumah sakit tak dapat menyimpulkan benda apa yang menyebabkan benturan keras tersebut. Sebab, medis tidak memiliki kewenangan yang lebih luas untuk menyimpulkan jenis benda apa yang menyebabkan lukanya seorang pasien dari visum et repertum.
“Itu jadi kewengan kepolisian. Medis hanya mengetahui penyebabnya saja, yaitu karena sebuah benturan,” ungkapnya
Seperti diketahui, langkah pemeriksaan visum et repertum mempunyai peranan penting dalam sebuah pengungkapan perkara. Tujuannya, untuk mengetahui jenis luka, jenis kekerasan dan derajat luka.
Selebihnya mengenai rekam medis pasien, Nur enggan menyampaikan karena hal tersebut hanya keluarga yang memiliki untuk mengetahuinya. Yang jelas menurutnya benturan keras cukup fatal karena menganggu kinerja organ vital lainnya.