SOLOPOS.COM - Ilustrasi ampul-ampul berisi vaksin (JIBI/Solopos/Reuters)

RS Bethesda Jogja membantah terlibat jadi pemasok botol bekas ke produsen vaksin palsu.

Solopos.com, JOGJA — Manajemen Rumah Sakit (RS) Bethesda Jogja membantah RS itu menjadi pemasok botol bekas untuk digunakan sebagai kemasan vaksin palsu. Sebelumnya, nama RS Bethesda muncul dalam bagan penyedia atau pemasok botol bekas untuk mengemas vaksin palsu seusai diproduksi.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Munculnya nama itu seiring pemaparan dalam bentuk bagan berisi 14 RS dan enam orang bidan yang terlibat dalam proses produksi vaksin palsu. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Marketing RS Bethesda Nur Sukawati, Jumat (15/7/2016), mengungkapkan dalam bagan yang dilengkapi dengan logo Menteri Kesehatan tersebut, tertulis ada orang berinisial S yang terlibat memasok botol bekas vaksin dari RS Bethesda ke pihak produsen vaksin palsu.

Meski demikian, pihaknya mengaku sama sekali tidak mengenal siapa oknum bernama S tersebut. Selain itu, Nur mengungkapkan pengelolaan kemasan bekas vaksin sebagai limbah medis dilakukan sesuai standar prosedur operasional (SPO) khusus dan undang-undang.

Hingga kini RS Bethesda belum melakukan konfirmasi kepada pihak ketiga atau rekanan mengenai dugaan penggunaan botol bekas tersebut untuk kemasan vaksin palsu. Hal itu dilakukan karena RS Bethesda ingin membiarkan polisi yang mengusut tuntas kasus tersebut.

“Kalau terbukti pihak ketiga memberikan peluang terhadap oknum, atau terlibat dalam pemasokan botol bekas untuk kemasan vaksin palsu, maka akan kami evaluasi. Tindakan itu berarti sebuah pelanggaran kesepakatan,” ujarnya kepada wartawan di Jogja.

Pengelolaan limbah medis diawali dengan mengumpulkan limbah di sebuah tempat khusus untuk mengumpulkan limbah medis, lalu ada proses pembersihan, termasuk membersihkan label kemasan. Setelah itu, limbah itu diolah oleh pihak ketiga yang telah menjalin kerja sama dengan SPO yang sudah disepakati dalam nota kesepakatan.

Dalam pengelolaan limbah, meskipun sudah diserahkan kepada pihak ketiga, RS Bethesda tetap melakukan pengawasan. Nuri menambahkan, meskipun kabar tidak sedap itu beredar, pihaknya masih belum menerima telepon atau ditanyai langsung oleh Kementerian Kesehatan maupun Kepolisian.

“Seandainya dibutuhkan, kami siap untuk mendorong dan membantu pihak Kepolisian untuk mengungkap kebenaran atas kasus vaksin palsu ini,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya