Solo (Solopos.com)–Memasuki usia ke-66 Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Solo masih memiliki pekerjaan rumah (PR) besar. Salah satunya pengembangan RRI ke depan yang masih terkendala minimnya dana.
Demikian ditegaskan Kepala LPP RRI Solo, Santosa kepada Espos di sela-sela acara peringatan Hari Radio ke-66 di Auditorium Sarsito Mangunkusumo RRI Solo, Minggu (11/9/2011).
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Menurut Santosa, anggaran yang digelontorkan pemerintah kepada LPP RRI dan TVRI se-Nusantara mencapai Rp 600 miliar. Sayang, anggaran APBN tersebut nyaris habis hanya untuk membayar gaji dan belanja pegawai.
“Jadi anggaran untuk pengembangan RRI ke depan sudah hampir habis,” paparnya.
Sejak RRI dan TVRI menjadi LPP, imbuhnya, kedua institusi itu harus benar-benar menjalankan fungsinya sebagai lembaga penyiaran yyang independen, netral dan tidak komersial.
Kondisi inilah yang membuat RRI harus benar-benar duduk sejajar dengan media lain, tak terkecuali dengan media cetak dan online swasta. “Kami duduk sejajar dan berkolaborasi bukan menjadikan media luar kami sebagai pesaing,” imbuhnya.
(asa)