SOLOPOS.COM - Penampakan wajah baru Objek Wisata Air Panas Bayanan Sragen. Foto diambil belum lama ini. (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menggulirkan dana alokasi khusus (DAK) senilai Rp4,2 miliar untuk melanjutkan penataan Objek Wisata Air Panas Bayanan Sragen pada tahun ini.

Total, Kemenparekraf telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp8 miliar untuk menata objek wisata Bayanan yang berlokasi di Desa Jambeyan, Sambirejo, Sragen, Jawa Tengah, ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dana [Rp4,2 miliar] itu rencananya digunakan untuk membangun tempat ibadah, area parkir, kamar mandi atau toilet, amfiteater atau panggung pertunjukan seni, gazebo dan lain-lain. Amfiteater kita siapkan untuk kegiatan atraksi sewaktu-waktu,” jelas Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata, Disparpora Sragen, Muhtar Ahmadi, kepada Solopos.com, Senin (14/6/2021).

Baca juga: Hore! Bendung Kedung Kancil Sragen Bakal Direnovasi, Bakal Jadi Spot Selfie Menarik!

Meski penataan Bayanan tahap I sudah selesai pada Desember 2020 lalu, hingga kini objek wisata ini belum dibuka untuk umum.

Masih Ditutup karena Pandemi

Sesuai rencana, Bayanan akan dibuka setelah Lebaran lalu. Namun, terjadinya peningkatan kasus Covid-19 secara signifikan di Bumi Sukowati membuat Disparpora Sragen menunda pembukaan Objek Wisata Bayanan.

“Sampai sekarang, Bayanan masih ditutup karena pandemi Covid-19,” jelas Muhtar.

Baca juga: Cerita Penyintas Covid-19 di Sragen: Ngomong Terengah, Tak Bisa Cium Bau, hingga Badan Linu

Objek Wisata Air Panas Bayanan pernah direnovasi secara total pada masa kepemimpinan Bupati Sragen R. Bawono pada 1995.

Pada saat itu, Bupati Bawono melengkapi objek wisata yang berjarak sekitar 17 km dari Kota Sragen ini dengan wahana bermain air dan arena out bond. Bupati Bawono bermaksud menjadikan Bayanan sebagai objek wisata keluarga pada masa itu.

Masa keemasan objek wisata ini terjadi pada 1997-1998. Saat itu, pengelola kewalahan menghadapi jumlah pengunjung. Biasanya terjadi kemacetan panjang di akhir pekan.

Namun, tidak adanya renovasi sejak 1995 membuat objek wisata Bayanan mulai jarang dilirik wisatawan. Sejumlah fasilitas rusak karena kurangnya perawatan.

Baca juga: Laju Covid-19 di Sragen Harus Direm, Hajatan Akan Dilarang Lagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya