SOLOPOS.COM - Museum Patiayam Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. (Antara-Akhmad Nazaruddin Lathif)

Solopos.com, KUDUS — Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus mengusulkan anggaran untuk pembelian tanah senilai Rp2,5 miliar untuk pengembangan Museum Patiayam. Pembangunan gedung museumnya diharapkan bisa dibantu pemerintah pusat.

Lahan itu dibutuhkan agar bangunan Museum Patiayam bisa lebih luas. Dengan ruang pamer yang lebih leluasa, museum itu nantinya bisa menampilkan koleksi museum dengan representatif dalam jumlah lebih banyak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kebutuhan anggaran sebesar itu diusulkan tahun 2020. Dengan harapan setahun kemudian bisa diajukan bantuan pembangunan museum ke pemerintah pusat,” kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus Sutiyono di Kudus, Jawa Tengah, Senin (9/12/2019).

Tahun sebelumnya, kata dia, Kudus sudah diundang pemerintah pusat terkait kemungkinan bantuan pembangunan Museum Patiayam. Sayangnya, kala itu, Kudus kalah cepat dengan Kabupaten Tegal yang kebetulan bupatinya hadir langsung dan bisa meyakinkan bahwa mereka siap menyediakan lahan.

Diakuinya, kala itu, Kudus belum memiliki lahan sendiri yang bisa digunakan untuk pembangunan museum. Alhasil, Kudus dalam kesempatan tersebut belum bisa mendapatkan kucuran bantuan pembangunan museum.

Untuk lahan yang hendak dibeli, menurut dia, masih berada di wilayah Situs Patiayam di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Pati. Luas lahan itu sekitar 2 ha.

Dalam rangka mempersiapkan diri untuk pengajuan bantuan pembangunan museum ke pemerintah pusat nantinya, Disbudpar Kudus kembali menyusun detail engineering design (DED) atau bestek gambar kerja detail untuk kali ketiga.

Hal itu, lanjut dia, untuk disesuaikan dengan kondisi terkini, termasuk DED yang tengah disusun juga khusus untuk pembangunan museum, bukan seperti sebelumnya menyangkut kawasan Situs Patiayam. “Untuk saat ini, sudah memasuki tahap paparan sehingga ketika selesai dan sudah bisa membeli lahan bisa mempersiapkan diri untuk pengajuan ke pusat,” ujarnya.

Keberadaan Museum Patiayam yang ada sekarang, menyewa lahan milik pemerintah desa setempat dengan biaya sewa yang setiap dua tahun sering kali mengalami kenaikan. Luas bangunan museum yang ada sekarang juga kurang representatif karena hanya bisa menampilkan koleksi museum dengan jumlah yang sangat minim, sedangkan koleksi fosil purba yang dimiliki cukup banyak.

Berdasarkan data dari Museum Patiayam, jumlah fosil yang ditemukan di Situs Patiayam mencapai ribuan fosil yang mayoritas merupakan hasil temuan warga. Ada pula alat yang menunjukkan aktivitas masa lalu manusia pada zaman prasejarah.

Adapun koleksi fosil yang ditemukan di kawasan Situs Patiayam adalah Stegodon trigonochepalus (gajah purba), Elephas Sp. (juga sejenis gajah purba), Ceruss zwaani dan Cervus lydekkeri martin (sejenis rusa), dan Rhinoceros sondaicus (badak). Ditemukan pula Brachygnatus dubois (babi), Felis Sp. (macan), Bos bubalus palaeokarabau (sejenis kerbau), dan Bos banteng alaeosondaicus, serta Crocodilus Sp. (buaya) serta kapak genggam atau chopper.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya