SOLOPOS.COM - Proyek fisik pembangunan jalan tol Solo-Jogja di wilayah Klaten sudah memasuki wilayah Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Klaten, pada Januari lalu. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATENUang ganti rugi (UGR) yang sudah dicairkan untuk mendukung pembebasan lahan jalan tol Solo-Jogja telah mencapai Rp1,59 triliun. Bidang lahan yang dibebaskan untuk pembangunan jalan tol Solo-Jogja sudah mencapai hampir separuh dari total target.

Kepala Seksi (Kasi) Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono, mengatakan realisasi pencairan UGR hingga kini berkisar 45,57 persen. Lahan yang dibebaskan sebanyak 1.805 bidang di 23 desa. Nilai total UGR yang sudah dicairkan Rp1.595.311.348.503.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sedangkan total bidang lahan terdampak tol di Klaten mencapai 3.961 bidang. Lahan terdampak itu tersebar di 50 desa yang berada di 11 kecamatan. Masing-masing kecamatan yang akan dilintasi jalan tol, seperti Polanharjo, Delanggu, Ceper, Karanganom, Ngawen, Karangnongko, Klaten Utara, Kebonarum, Jogonalan, Manisrenggo, dan Prambanan.

Dia menjelaskan proses pembebasan lahan hingga kini tak mengalami kendala. Pada proses musyawarah penetapan bentuk ganti rugi hingga kini berjalan lancar.

Sebagai informasi, musyawarah penetapan bentuk ganti rugi merupakan salah satu tahapan sebelum proses pencairan UGR.

Baca Juga: Warga Klaten Pemilik 9 Bidang di 5 Desa Terima UGR Tol Solo-Jogja

“Selama ini tidak ada kendala. Waktu kami musyawarah sampai kali terakhir di Jogonalan, Karangnongko, maupun Manisrenggo semuanya setuju,” jelas Sulistiyono saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (18/5/2022).

Proses musyawarah penetapan bentuk ganti kerugian sudah dilakukan di 29 desa meliputi 2.440 bidang. Sementara, sebanyak 1.951 bidang lahan tersebar di 25 desa memasuki tahapan validasi atau pengajuan ke Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).

Sulistiyono mengatakan proses pembebasan lahan untuk jalan tol Solo-Jogja yang bergulir sejak 2021 hingga kini terus berjalan.

“Insyaallah proses pembebasan lahan di Klaten diselesaikan tahun ini,” kata dia.

Baca Juga: Kolaborasi dengan Gibran, Crazy Rich Grobogan Singgung Tol Solo-Jogja

Total anggaran yang sudah disiapkan pemerintah pusat untuk merampungkan pembebasan lahan terdampak tol Solo-Jogja senilai Rp5,7 triliun. Rencananya, bakal ada tambahan dana talangan dari salah satu bank pemerintah senilai Rp800 miliar.

“Memang sampai saat ini belum cair [dana talangan]. Rencananya, dana talangan itu untuk pembayaran tanah kas desa [terdampak proyek tol Solo-Jogja],” jelas dia.

Disinggung sebelumnya ada warga yang mengambil langkah hukum lantaran keberatan dengan nilai UGR, Sulistiyono mengatakan ada empat orang yang akhirnya setuju dengan nilai UGR. Mereka merupakan warga Kecamatan Ngawen dan berharap UGR bisa segera dicairkan.

General Manager Lahan dan Utilitas PT JogjaSolo Marga Makmur (JMM), Muhammad Amin, menjelaskan progress pembangunan seksi I jalan tol Solo-Jogja hingga Rabu (11/5/2022) mencapai 20,56 persen. Seksi I jalan tol Solo-Jogja yakni gate Kartasura (Sukoharjo) hingga gate Purwomartani (Sleman).

Baca Juga: Ada Anak Tenggelam di Kubangan Proyek Tol Solo-Jogja, Ini Langkah JMM

“Pekerjaan mulai dari tanah uruk, struktur boks, dan lain-lain. Pekerjaan konstruksi saat ini sudah memasuki wilayah Desa Kahuman, Kecamatan Polanharjo [Klaten],” jelas Amin.

Kendala

Disinggung kendala proyek pembangunan jalan tol Solo-Jogja, Amin mengatakan proyek fisik sempat terkendala terkait perizinan tanah uruk. Namun, proses perizinan tanah uruk itu tak menghambat sisi proyek fisik lainnya.

“Sempat terkendala perizinan tanah kuari. Tetapi tanggal 5 atau 6 [Mei] perizinan sudah keluar. Ya sempat berhenti sejak November 2021. Meski di sisi tanah uruk terkendala, pada sisi lain seperti pengerjaan boks dan lain-lain tetap jalan,” jelas dia.

Kepala Desa (Kades) Ngawen, Sofik Ujianto, mengatakan belum semua bidang lahan terdampak tol Solo-Jogja menerima pencairan UGR. Dari total 126 bidang, pemilik sekitar 72 bidang sudah menerima pembayaran UGR. Kekurangannya, masih menunggu proses pencairan.

Baca Juga: Kasasi UGR Tol Solo-Jogja 4 Warga Klaten Ditolak MA

Sofik mengakui banyak warga yang menanyakan kapan bisa menerima UGR. Namun, pemerintah desa tetap menunggu informasi lebih lanjut dari tim pembebasan lahan terdampak tol.

“Banyak masyarakat yang mempertanyakan. Apalagi jelang Lebaran, tamu banyak yang datang ke rumah menanyakan kapan cair. Kalau kami dari desa ya inginnya bisa segera cair,” ujar dia.

Sebagaimana diketahui, munculnya proyek strategis nasional berupa pembangunan jalan tol Solo-Jogja telah memunculkan orang kaya baru (OKB) di Klaten. Rata-rata, tim pembebasan lahan jalan tol membeli tanah milik warga di atas harga pasaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya